Prancis vs Belgia, Perang Bintang
Tahun ini bisa menjadi kesempatan terbaik dari Prancis maupun Belgia menjuarai Piala Dunia. Dikaruniai talenta-talenta istimewa yang tak lahir setiap tahun. Inilah skuad yang digadang-gadang memenangi Piala Dunia. Perjumpaan Prancis versus Belgia dini hari nanti (11/7) di Stadion Krestovsky di babak semifinal tak ubahnya partai puncak turnamen. Final dini. Nama-nama bintang dari kedua tim seperti Eden Hazard dan Kevin de Bruyne di kubu Belgia kemudian Paul Pogba, Kylian Mbappe, dan Antoine Griezmann di pihak Prancis adalah jaminan pertandingan ini akan sengit. Hampir di semua lini permainan baik Prancis dan Belgia memiliki bintang dan kekuataannya seimbang. Kalau Prancis punya Hugo Lloris di posisis penjaga gawang, maka Belgia mengajukan nama Thibaut Courtois. Selanjutnya Prancis punya Paul Pogba di lini tengah, maka Belgia memiliki Kevin de Bruyne. Di lini serang, Prancis punya Kylian Mbappe dan Antoine Griezmann, maka Belgia ada duo Eden Hazard dan Romelu Lukaku. Kapten Belgia Eden Hazard dalam wawancara dengan beIN Sports kemarin (9/7) mengatakan dirinya menonton berulang kali video Mbappe sebelum pertandingan semifinal ini. Upaya ini adalah ikhtiar Hazard memahami permainan Mbappe dan Prancis. “Kami sempat berbicara beberapa kali melalui sambungan telepon dan Kylian mengatakan kalau dia menonton video saya saat dia masih kecil. Saat ini saya ganti menontonnya dari waktu ke waktu dan saya menaruh respek yang besar setelah melihat apa yang dilakukannya,” ucap pemain berusia 27 tahun tersebut. Selain Mbappe, Hazard pun menaruh waspada kepada gelandang Prancis N'Golo Kante. Sebagai rekan satu tim di Chelsea, Hazard tahu kalau Kante adalah unsung hero juara dunia 1998 tersebut. “Kalau Kante dalam kondisi terbaik, Anda akan memiliki 95 persen peluang untuk memenangi pertandingan. Buat saya, dia adalah yang terbaik di posisinya saat ini,” kata Hazard. Beberapa pemain Prancis, terutama yang bermain di Premier League sudah dihapali oleh Hazard. Misalnya dengan Hugo Lloris yang menjadi kiper Tottenham Hotspur. Dalam 12 pertemuan melawan Lloris dan Spurs, Hazard menang lima kali, seri empat kali, dan kalah tiga kali. Selain itu Hazard juga mencetak lima gol ke gawang Lloris sejak pertemuan keduanya musim 2012/2013 lalu. Hazard yang menempa diri di klub Prancis, Lille selama tujuh tahun sangat paham kalau Prancis seperti tak pernah kering talenta pemain. Hazard bahkan mengaku pada masa kecilnya, dia asalah seorang penggemar timnas Prancis. “Saya tumbuh pada Piala Dunia 1998, mustahil tak menyukai Prancis,” kenang Hazard. Gelandang Belgia Nacer Chadli kepada ESPN kemarin juga mengatakan lesatan karir Mbappe seperti yang dialami Messi. Pada usianya yang belum genap 20 tahun, jebolan Akademi Clairefontaine Prancis itu sudah mencetak gol di Piala Dunia. Bahkan dalam dua musim terakhir, Mbappe memenangi gelar domestik bersama dua tim yang berbeda. AS Monaco dan Paris Saint-Germain (PSG). “Saya belum pernah menyaksikan pemain sefenomenal Mbappe selain apa yang dilakukan Lionel Messi. Mbappe sangat sulit distop, dia cepat, punya kualitas ciamik, dan dia pemain dengan teknik bagus,” tutur Chadli. Kalau para pemain Belgia mengagumi Mbappe, maka para bek Prancis berlomba-lomba menyetop Hazard. Meski Romelu Lukaku adalah top skor, akan tetapi motor serangan adalah pemain bernomor punggung sepuluh Belgia itu. “Kami tahu apa yang harus kami lakukan. Kami akan menghentikan pasokan bola untuk Hazard dan membuatnya seminimal mungkin menyentuh bola,” kata bek Prancis Raphael Varane kepada Sports Mole. (jpg)
Sumber: