Bulog Perluas Penjualan Beras Sachet

Bulog Perluas Penjualan Beras Sachet

Jakarta--Perum Bulog akan memperluas penjualan beras dalam kemasan plastk (sachet) seberat 200 gram. Perluasan akan menyasar seluruh provinsi di Indonesia, dimulai dari Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, dan disusul Yogyakarta, serta Sulawesi Selatan. Saat ini, beras sachet baru didistribusikan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Beras sachet tersebut dibanderol seharga Rp2.500 per kemasan. Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo mengungkapkan penjualan beras sachet diperluas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan beras murah. Di samping alasan lainnya, hasil uji coba penjualan di DKI Jakarta dan Jawa yang memuaskan. Sebagai gambaran, penjualan beras sachet dengan merek Beras Kita di Jawa Barat telah mencapai 11 ton, sedangkan di Jawa Timur tembus hingga 8 ton. "September harus sudah semua. Setiap titik harapannya ada dulu," ujarnya di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Senin (9/7). Proyeksi sementara ini, harga beras sachet yang dipasarkan hingga ke pelosok negeri akan tetap Rp2.500 per sachet. Namun, keputusan pastinya akan ditetapkan setelah evaluasi hasil uji coba digelar dalam waktu dekat. Bulog juga harus berhitung soal ongkos produksi dan logistik ke daerah-daerah tersebut. "Nanti kami lihat juga respons dari masyarakat, misalnya sebaiknya berapa beratnya dan harganya," terang dia. Lebih lanjut Imam menuturkan Bulog juga tengah menimbang agar pemasaran bisa dilakukan ke toko-toko ritel modern, seperti supermarket dan minimarket. Hanya saja, hal ini baru dikomunikasikan secara informal dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). "Kami sudah mulai bicara, tapi sekarang sudah mulai ada yang minta. Mungkin secara bertahan juga bisa nanti," pungkasnya. Perum Bulog mengklaim tak mengambil untung dari penjualan beras bungkus dalam kemasan mini (sachet). Rencananya, beras sachet tersebut akan dilepas ke pasar dalam waktu dekat. Dalam beberapa kesempatan, Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan penjualan beras sachet ditujukan bagi masyarakat yang membutuhkan ketersediaan beras. Sehingga, jangan sampai terjadi kelangkaan, utamanya di daerah-daerah terpencil di seluruh Indonesia. "Makanya, kami zero profit (tak untung) pun tidak apa-apa, yang penting ketersediaan beras ada dimana-mana. Jangan sampai kelangkaan ini terjadi, masyarakat takut tidak bisa lagi makan nasi," tutur pria yang akrab disapa Buwas ini.(cnn/bir)

Sumber: