Tak Beroperasi Sejak 2016, Bus Trans Tangerang Mubazir

Tak Beroperasi Sejak 2016, Bus Trans Tangerang Mubazir

TANGERANG - Sebanyak 10 unit bus Trans Kota Tangerang sangat mubazir. Lantaran sudah tidak lagi dioperasikan sejak 2016 hingga sekarang. Armada bantuan Kementerian Perhubungan yang diserahkan ke Pemkot Tangerang terparkir di Terminal Poris Plawad dengan kondisi memprihatinkan. Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Saeful Rohman mengatakan, 10 bus tersebut sebelumnya difungsikan sebagai bus line. "Bus ini dulunya melayani Poris Plawad - Taman Anggrek. Karena ada kebijakan dari Gubernur DKI yang membatasi trayek hingga sampai Terminal Kalideres," ucapnya ketika ditemui Tangerang Ekspres, Senin (2/7). Akibat pembatasan trayek tersebut. sambung Saeful, Damri selaku operator bus merugi. Sehingga tidak mampu menutup biaya operasional trayek tersebut yang berdampak kepada pemutusan sepihak operasional bus tersebut. Saeful mengaku, Pemkot Tangerang sudah berupaya agar keberadaan 10 unit bus tersebut tidak mubazir dengan melelang operatornya. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil karena tidak ada investor yang berminat. Dishub pun mencoba memanfaatkannya untuk BRT, namun tidak memungkinkan karena ukuran bus yang besar. "Kondisi jalan di Tangerang tidak selebar di Jakarta. Sehingga bus tersebut tidak layak untuk dipergunakan untuk BRT," tambahnya. Pantauan langsung, terdapat tiga bus yang kondisinya memprihatinkan. Pertama dialami bus dengan nomor polisi B 7189 IG yang mengalami ban kempis pada bagian depan sebelah kiri dan pada bus nopol B 7049 IG ban kempis pada bagian belakang sebelah kanan. Ketidak lengkapan bagian body dialami pada bus nopol B 7145 IG, pada unit tersebut tidak ada pelindung aki yang terdapat pada bagian belakang sebelah kanan. Bahkan di unit nopol B 7045 IG interior bus dipenuhi sarang laba-laba. Walikota Tangerang Arief R Wismansyah meminta Dishub untuk menjadikan 10 bus tersebut menjadi bus pariwisata kota. Pengelolaannya bisa digratiskan atau dipungut biaya.  Dirinya mengaku akan membahas masalah tersebut. "Ada beberapa yang sudah kami rencanakan untuk kearah sana, mudah mudahan secepatnya dapat direalisasikan menjadi bus pariwisata dalam kota," tambahnya seraya mengaku 10 bus tersebut kini menjadi aset Kota Tangerang. Lebih lajut, sudah diusulkan untuk melakukan penghapusan terhadap beberapa unit bus dari aset Dishub. Itu disebabkan karena pemanfaatannya yang tidak sesuai. "Untuk Trans Tangerang tidak bisa menggunakan bus itu, ukurannya lebar dan besar," pungkasnya. (mg-6)

Sumber: