8 Besar Malaysia Open 2018, Ganda Andalan Berguguran
DUA ganda andalan Indonesia yakni ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo harus melupakan target untuk bisa merengkuh juara di Malaysia Open. Kemarin sore (29/6) keduanya tersandung di babak perempatfinal yang digelar di Axiata Arena, Kuala Lumpur. Owi/Butet, sapaan Tontowi/Liliyana gagal melangkah ke semifinal usai takluk dari musuh bebuyutan pasangan ganda campuran Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock. Keduanya harus berjibaku selama hampir satu jam sebelum menyerah dengan skor 14-21, 23-21, dan 13-21 pada pertandingan yang digelar di Axiata Arena, Kuala Lumpur, pada Jumat (29/6/2018) sore WIB Sementara Marcus/Kevin gagal melaju ke babak selanjutnya usai takluk dari pasangan ganda putra China, He Jiting/Tan Qiang. Mereka kalah dengan skor 17-21 dan 11-21, pada pertandingan berdurasi 30 menit. Pada laga Tontowi/Liliyana kontra Chris/Gabrielle, pasangan Indonesia tak tampil dalam permainan terbaik mereka. Beberapa kali pengembalian yang kurang baik jadi bumerang bagi Tontowi/Liliyana. Hal ini pun diutarakan Tontowi/Liliyana usai pertandingan. "Kami sudah berusaha, waktu memenangkan game kedua, saya sebetulnya ada keyakinan bisa menang. Tapi kembali lagi, kami banyak melakukan kesalahan sendiri dan sering salah 'buang bola', karena Chris kan pemain kidal. Beberapa kali kami mau balik serang agak susah, karena mereka posisinya sudah enak," jelas Liliyana kepada Badmintonindonesia.org. "Penampilan mereka lagi bagus, susah dimatikan. Benar kata cik Butet, kami sering salah 'buang bola', kami terus dibawah tekanan dan tak dapat menetralkan," tambah Tontowi. Sementara itu di laga Marcus/Kevin, ganda Indonesia unggulan pertama itu dikejutkan dengan dengan kekalahan dari ganda China. Kevin/Marcus sebenarnya membuka game pertama dengan cukup baik saat unggul 6-1. Akan tetapi, He/Tan mampu membalikkan keadaan dan mampu pun memegang kendali permainan, sebaliknya, Kevin/Marcus banyak melakukan kesalahan sendiri. "Sebenarnya tidak mengira akan seperti ini, biasanya mereka main dengan tempo cepat dengan fighting spirit yang bagus. Kevin/Marcus banyak melakukan unforced errors karena keadaan di lapangan, kok lawan nggak mati-mati? malah lawan bisa membalikan keadaan dari 1-6 di game pertama. Intinya kontrolnya kurang, lawan lagi bagus, harusnya ikuti dulu polanya lawan, baru serang kalau ada kesempatan," jelas Aryono Miranat, Asisten Pelatih Ganda Putra PBSI yang mendampingi Kevin/Marcus bertanding. "Lawan sedang tampil bagus, mereka pemain lapis kedua Tiongkok dan sering ikut pertandingan elit juga. Levelnya tidak terlalu jauh dengan Kevin/Marcus, cuma mereka tampil tanpa beban karena Kevin/Marcus lebih diunggulkan," kata Aryono. Disebutkan Aryono, kekalahan ini bisa dijadikan bahan pelajaran bagi Kevin/Marcus. Apalagi keduanya sempat tak terkalahkan di sejumlah turnamen sebelumnya. Aryono juga mengatakan kekalahan ini bukan disebabkan faktor non teknis atau cedera, namun sepenuhnya soal permainan di lapangan. Di semifinal sendiri Indonesia memastikan meloloskan dua wakil. Wakil pertama di tunggal putra dimana Tommy Sugiarto lolos ke babak 4 besar usai menang atas wajik China Shi Yuqi. Satu lagi wakil Indonesia adalah Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris yang menang melawan Huang Dongping/Li Wenmei juga dari China. Tommy menang dalam laga tiga set berdurasi 53 menit dengan skor 13-21, 21-13 dan 21-13. Di semifinal Tommy akan berhadapan dengan unggulan ketujuh asal Malaysia Le Chong Wei yang menang atas unggulan pertama asal Denmark Viktor Axelsen dengan skor 21-17, 21-9. Sementara Rizki/Della menang dari Huang/Li dalam laga ketat sepanjang 1 jam 10 menit dengan skor 21-15, 21-23, 21-17. Keduanya akan berhadapan dengan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi di semifinal setelah ganda Jepang ini menang saat duel sesama wakil Jepang Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara di babak 8 besar dengan skor 21-18, 19-21, 21-15. (apw/bio)
Sumber: