Jerman Menangis, Argentina Bergembira

Jerman Menangis, Argentina Bergembira

Korea Selatan (Korsel) membuat kejutan. Menumbangkan juara bertahan Jerman dengan skor 2-0. Der Panzer merupakan juara di Piala Dunia empat tahun lalu, gagal melaku ke babak 16 besar. Para pemain Jerman tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Publik Jerman harus menangis meratapi kegagalnya timnya. Meski menang Korsel juga tak mampu melangkah ke babak 16 besar dan harus puas sebagai peringkat ketiga grup F. Di grup ini, Swedia lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup usai menumbangkan Meksiko 3-0. F. Walau kalah, Meksiko yang finis sebagai runner up lolos ke babak selanjutnya. Tidak berlebihan asumsi yang mengatakan bahwa Piala Dunia kali ini penuh kejutan. Potensi kejutan itu, salah satunya, berpotensi muncul dari Grup D. Tapi, kejutan itu, Argentina tersingkir di fase grup, tak terjadi. Argentina yang sudah di ujung tanduk mampu meraih babak 16 besar. Mereka menang 2-1 atas Nigeria dengan perjuangan keras. Langkah mereka juga dimuluskan kekalahan Islandia 1-2 dari Kroasia. Tak urung, lolosnya Lionel Messi dkk juga bisa disebut sebagai kejutan. Mereka akan menghadapi Prancis di 16 besar Sabtu (30/6). Sebenarnya, lolosnya Argentina bukan kejutan andai performa mereka di dua matchday sebelumnya 'normal'. Tidak harmonisnya ruang ganti dan hubungan antara entrenador Jorge Sampaoli dan Messi juga jadi sebab banyak yang menjagokan Argentina pulang lebih awal. Selain, tentu saja, penampilan La Pulga yang melempem. Bahkan, pasca kekalahan dari Kroasia kendali penuh tim bukan lagi ada di Sampaoli melainkan Messi. Formasi yang digunakan Sampaoli di dua pertandingan sebelumnya dengan back three kembali ke empat bek dan terbukti ampuh meredam agresivitas pemain Elang Super. Striker Barcelona itu menunjukkan tuah dan pengaruhnya terhadap tim pada laga kemarin. Selain mencetak gol pembuka pada menit ke-14, Messi juga memiliki andil krusial lahirnya gol kedua yang dicetak Marcos Rojo (86'). Memang, bukan assist Messi yang berujung gol Rojo. Melainkan wejangan yang diberikannya kepada tim saat turun minum di lorong stadion dan momen itu terekam kamera. “Messi mendatangi kami dan mengatakan untuk tetap tenang meski pertandingan ini (kemarin, Red) antara hidup dan mati. Dia mengatakan kepada kami untuk all-out menyerang tidak peduli apa pun kondisinya. Dia seorang pemimpin. Terbaik,” puji Rojo seperti dilansir Goal. Kerja keras Messi juga berujung kepada predikat man of the match kepadanya. Bek Manchester United itu juga mengatakan bahwa perasaan nervous semakin menjadi-jadi ketika Nigeria mampu menyamakan kedudukan melalui eksekusi penalti Victor Moses (51'). Penalti diberikan wasit Cuneyt Cakir karena Javier Mascherano dianggap melanggar Leon Balogun. Namun, semua pemain Argentina tetap tenang dan berhasil mencetak gol kedua. Sampaoli yang sadar bahwa membuat Messi nyaman di lapangan sangat penting kemudian berusaha mengambil inisiatif mencairkan ketegangan dengannya. Keduanya sempat berpelukan sesaat setelah pertandingan yang dihelat di Krestovsky Stadium itu usai. Eks pelatih Sevilla itu juga mengatakan, Messi bisa tampil maksimal andai mendapat dukungan dan kepercayaan penuh dari rekan setimnya. Dan, pada laga kemarin semua pemain bermain dengan hati. “Saya tahu bahwa Tuhan selalu bersama kami dan dia tidak akan meninggalkan kami. Hasil dari laga ini (kemarin, Red) sangat krusial karena hasil buruk di laga-laga sebelumnya membuat kami menderita,” kata Messi kepada The Guardian. “Untuk Prancis, kami telah menonton setiap pertandingan mereka. Saya memiliki rekan yang saya kenal dengan baik (Samuel Umtiti dan Ousmane Dembele di Barcelona),” lanjutnya. (jpg)

Sumber: