Industri Ritel Diramal Tumbuh Dua Digit
Jakarta -- Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) memprediksi industri ritel bakal tumbuh hingga dua digit pada akhir tahun ini. "Kami prediksi (pertumbuhan industri ritel) 10 persen sampai akhir tahun. Itu cukup relevan," terang Ketua Umum APRINDO Roy Mandey, di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta. Sikap optimistis Roy tumbuh karena melihat pertumbuhan industri ritel pada semester satu tahun ini yang mencapai tujuh persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan tahun lalu pada periode sama yang hanya sebesar lima persen. "Selama dua tahun terakhir kami underperform, tahunan kami tidak lebih single digit, tujuh sampai sembilan persen. Sekarang kami bisa tutup 10 persen," ujar dia. Roy menjelaskan beberapa gelaran besar di tahun ini seperti Asian Games, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, pertemuan International Monetary Fund (IMF) juga bakal mengerek pertumbuhan industri ritel. "Optimis karena nanti ada Asian Games, (pertemuan) IMF. Semua orang, tamu asing, relawan, suporter dan lain-lain akan memberi kontribusi konsumsi. Kemudian ada Pilkada, setiap orang pasti butuh konsumsi makan, minum, pakaian," jelas dia. Kendati nilai tukar rupiah berfluktuasi, Roy menyebut pengaruhnya pada industri ritel saat ini belum signifikan. Pasalnya, hingga kini industri biasanya masih memiliki stok yang cukup hingga dua atau tiga bulan ke depan. Namun, jika fluktuasi nilai tukar berlangsung lama, hal itu bakal berpengaruh pada harga barang ritel di kuartal berikutnya. "Tidak signifikan, karena kami sudah memiliki stok dua sampai tiga bulan di muka. Itu untuk kami sebarkan di toko-toko dari Aceh sampai Jayapura," terang dia. (CNN)
Sumber: