Hadapi Korsel U-23, Timnas U-23 Butuh Pressing dan Improvisasi
DUA fokus latihan diberikan Pelatih Timnas U-23 Luis Milla jelang menghadapi Korea Selatan (Korsel) U-23 pada laga ujicoba di Stadion Pakansari, Cibinong, Sabtu (23/6) yakni pressing dan improviasi dalam permainan. Kedua hal ini dibutuhkan untuk bisa meredam agresivitas pemain Korsel U-23. Dua hal inilah yang dikemukakan bek Timnas Indonesia U-23 Ricky Fajrin dan gelandang Muhammad Hargianto usai latihan kemarin sore. Menurut Ricky, Milla meminta penggawa timnas Indonesia U-23 untuk fokus selama pertandingan digelar. Selain itu, mereka juga dituntut cepat melakukan pressing dengan membentuk zona marking ketika kehilangan bola. Itu wajib dilakukan lantaran Korea Selatan, memiliki pemain-pemain yang cepat. Bukan itu saja, pasukan arahan Kim Hak Bum ini juga pandai dalam membangun serangan balik yang mematikan. "Ya mungkin seperti tadi latihan pelatih (Milla) katakan secepatnya untuk merapat jika ada serangan dari mereka (Korea Selatan)," ucap Ricky selepas latihan di Lapangan ABC Senayan. Skuat timnas Indonesia U-23 terlihat berlatih keras untuk melawan Korea Selatan. Bahkan Milla sampai mengajarkan satu per satu anak asuhannya untuk memainkan zona marking. Situasi ini berbeda sekali dibanding saat timnas Indonesia U-23 bakal melakoni laga uji coba kontra Thailand beberapa waktu lalu. Menurut Ricky, langkah tersebut diambil karena Korea Selatan lebih kuat. "Mungkin dari Korea Selatan, sendiri tingkatannya lebih di atas Thailand. Mungkin antisipasi pelatih lebih dari Thailand kemarin," ujar pilar Bali United ini. Sedang Hargianto menyatakan timnas dituntut berani melakukan improvisasi permainan. Ditambahkannya pemain diintruksikan tidak terpaku dengan strategi yang diterapkan pelatih. Ini agar skuat Merah Putih dapat mengembangkan permainan sesuai dengan situasi yang ada di lapangan. Pilar Bhayangkara FC tersebut sadar Korea Selatan memiliki kekuatan di atas timnas Indonesia U-23. Namun, ia tetap yakin timnya dapat memetik hasil maksimal dalam partai ini. "Ya persiapan seperti biasanya saja seperti latihan sebelumnya. Intinya seperti ada intruksi dari pelatih. Kami juga harus improvisasi juga untuk pertandingan besok," ucap Hargianto. Selain itu, Hargianto meminta rekan setimnya jangan gentar dengan nama besar yang dimiliki Korsel. Menurutnya, dalam sepakbola semua bisa saja terjadi sebelum peluit akhir panjang dibunyikan wasit. "Kami harus kerja keras, pokoknya jangan sampai lihat mereka (Korsel) lebih besar dari kami. Tapi mereka sama saja seperti kami," ujarnya. (apw/dtc)
Sumber: