Terima Perbedaan Demi Keutuhan Bangsa
CIPUTAT-Banyaknya penyebaran informasi kasus radikalisme menjadi dikhawatirkan akan memicu konflik horizontal. Terlebih, banyak aksi kejahatan bom itu yang mengatasnamakan agama yang sangat mudah menyulut kemarahan antarpemeluk agama. Untuk mengantisipasinya, warga diminta menghargai dan menerima perbedaan suku adat ras antar-agama. Pesan ini disampaikan Komandan Korem 052/Wijayakrama Kolonel (Kav) Agustinus Purboyo usai mengikuti rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkominda) di Puspemkot, Senin (4/6). Di kesempatan ini, ia meminta masyarakat untuk menghargai perbedaan. Sebab hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor pemecah kesatuan bangsa. “Sekarang muncul radikalisme dan bahaya teror yang dulu sebelum reformasi kan tidak pernah terjadi hal-hal seperti itu. Tapi, setelah reformasi malah sering dijadikan sentimen-sentimen ini untuk komoditas kepentingan beberapa kelompok tertentu. Ini yang akan merusak keberagaman kita,” kata Purboyo. Dikatakannya, dalam hal ini berbagai elemen diharapkan bisa mewujudkan harmoni dalam kebhinekaan. Sebab, menurut Purboyo, beberapa hari terakhir ini, alasan perbedaan kerap menjadi masalah. Seperti ada kecenderungan untuk tidak suka menerima perbedaan dan ketidaksukaan untuk menerima keberagaman. “Padahal keberagamaan itu keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Saya ingin memberikan gambaran kalau perbedaan itu tidak dapat dihindari. Tapi, harus kita terima dan berdayakan untuk membangun negara kita yang heterogen dan beragam ini,” ujar Puboyo. Menurutnya, penghargaan terhadap keberagaman seharusnya terus tertanam. Bukan justru keberagaman atau kebhinekaan dijadikan alat untuk memecah belah atau alat untuk tidak mau menerima perbedaan. “Apalagi kita didirikan oleh pendiri bangsa dari keberagaman. Bahkan pendahulu kita yang mayoritas sebenarnya tidak menggunakan kekuatan mayoritas, tapi mengahargai minoritas. Adanya perbedaan harus diterima. Sehingga tidak adanya perpecahan,” jelasnya. Ditambahkannya, seharusnya perbedaan yang ada menjadi senjata untuk melawan perpecahan yang ada. Mengingat hal tersebut, tentunya masyarakat harus paham bahwa adanya Indonesia merupakan perwujudan dari adanya perbedaan. Ia pun mengimbau agar masyarakat dapat mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dengan baik. “Kalau mau mengimplementasikan Pancasila pasti mau menghargai perbedaan dan toleransi terhadap perbedaan itu sendiri. Dari gambarnya saja sudah terlihat, kemanusiaan yang adil dan beradab itu ada kotak dan lingkaran, persatuan Indonesia ada pohon beringin dan akarnya ada beberapa bahkan bentuknya tidak sama,” tambahnya. Di tempat yang sama, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, imbauan yang diberikan langsung oleh Danrem pastinya akan mudah diterima oleh masyarakat. Dalam pertemuan ini juga hadir Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad, Mayjen TNI Ainurrahman yang juga mendukung pertemuan Forkopimda. “Pertemuan ini sekalian silaturahmi. Diharapkan apa yang disampaikan Pak Danrem dapat diresapi dan dilaksanakan dengan baik. Masyarakat bisa mengahargai perbedaan, sehingga mengantisipasi adanya perpecahan,” kata Airin. (mg-7/esa)
Sumber: