BTN Lelang Rumah Sitaan Secara Online
Jakarta - Menghadapi era digital dan menurunkan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) membuat sebuah portal online untuk melelang rumah 'sitaan' tersebut. Direktur Utama BTN Maryono menjelaskan ide awal untuk menjual rumah sitaan secara online itu terinspirasi dari dari adanya perubahan pola atau perilaku masyarakat. Menurut dia, saat ini, masyarakat Indonesia sudah melek teknologi dan gemar menggunakan perangkat digital. "Awalnya itu, masyarakat sekarang banyak yang gunakan alat digital seperti handphone sampai laptop. Mereka juga aktif pakai media sosial. Makanya kita buat portal online ini," kata Maryono seperti dikutip dari detikFinance di Kantornya, Jakarta, akhir pekan lalu. Dia menjelaskan, BTN juga ingin mengubah cara bertransaksi, jadi setiap transaksi yang dilakukan antara nasabah dan bank bisa dilakukan secara akurat dan transparan sehingga mudah dipertanggungjawabkan. Selain itu, saat ini banyak stok atau ketersediaan rumah sitaan yang harus dijual. Dia menambahkan kemudian kantor lelang Kementerian Keuangan juga sudah menyediakan layanan online. "Kemenkeu saja layanan lelangnya sudah online, kalau pembelinya manual ya tidak nyambung. Nah ini kita punya ide agar seimbang penjual online, pembeli juga online makanya dibuat portal rumahmurahbtn.com ini," jelas dia. Dia menambahkan, rumah-rumah yang dipajang di portal ini adalah rumah sitaan yang harganya sudah di bawah pasaran. Karena memang rumah bekas ditempati oleh debitur BTN yang tidak bisa melanjutkan pembayaran. Menurut Maryono, dengan digital ini diharapkan masyarakat bisa lebih mudah mencari tahu terkait perumahan. Dia menceritakan, dulunya BTN melakukan lelang rumah dengan katalog fisik biasa. Namun cara tersebut dinilai kurang efektif karena cara manual memiliki keterbatasan. "Kami dulu pakai buku katalog, tapi terbatas. Sama seperti kalau kita umumkan lelang lewat majalah, koran itu kan terbatas sekali. Nah kalau portal jadi lebih mudah. Orang bisa lihat 24 jam, lagi makan siang bisa lihat, sebelum tidur bisa lihat juga," ujarnya. Portal lelang rumah ini direncanakan sejak awal tahun lalu. Kemudian selesai dan di luncurkan pada Februari 2018 lalu. Awal diluncurkan bulan pertama pengunjung portal ini mencapai 200.000 kemudian orang yang menyatakan berminat melakukan lelang mencapai 6.700. Saat ini, realisasi pendapatan dari penjualan rumah sitaan tersebut sudah mencapai 140 rumah dengan nilai Rp 36 Miliar sejak diluncurkan. Dari data BTN wilayah yang paling banyak tersedia stok rumah sitaan antara lain Medan, Makassar, Bandung, Bekasi, Tasikmalaya, Semarang, Padang dan Pontianak. Maryono menjelaskan, rumah sitaan tersebut memang dengan kondisi apa adanya, namun murah dan pembeli bisa melakukan renovasi rumah tersebut. Untuk mendapatkan rumah sitaan BTN tersebut, calon pembeli bisa mengunjungi portal rumahmurahbtn.com kemudian akan muncul pilihan wilayah yang diinginkan. Setelah itu, akan muncul foto rumah beserta harga lelang. Lalu setelah memilih rumah, maka calon pembeli bisa langsung menghubungi petugas BTN yang nomor kontaknya tertera di samping foto rumah. "Peminat bisa janjian langsung dengan petugas, kalau mau lihat rumahnya bisa. Lalu juga bisa tanya-tanya cara lelang dan kalau sudah menang lelang bagaimana untuk mendapatkan KPR baik subsidi maupun non subsidi," imbuh Maryono. Setiap pemenang lelang, bisa mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) ke BTN. Syaratnya sama dengan pengajuan KPR biasa. Yakni calon pembeli harus memiliki uang muka atau down payment (DP), melengkapi persyaratan seperti identitas, kartu keluarga, slip gaji hingga surat keterangan belum memiliki rumah (khusus untuk subsidi). Dia mengharapkan, dengan portal ini masyarakat bisa makin mudah mendapatkan hunian dengan harga yang terjangkau dan proses yang mudah. (dtc/zlf/zlf)
Sumber: