Laylan Bil Wahah SMA Izada, Kembangkan Skill Keagamaan
PONDOK AREN - Bulan Ramadan bukan sekadar moment untuk berpuasa. Lebih dari itu, banyak kegiatan positif yang memberikan manfaat tak terkira. Salah satu dengan melaksanakan Pesantren Kilat. Seperti yang dilakukan SMA Izada, Pondok Aren, Kota Tangsel setiap tahunnya yang dikonsep dengan acara Laylan Bil Wahah. Diding Mahpudin, salah satu guru SMA Izada menjelaskan Laylan Bil Wahah merupakan sebuah frasa bahasa arab yang artinya bermalam disebuah oase. Karena ini, puluhan siswa bermalam di sekolah melangsung kegiatan-kegiatan keagamaan secara bersama-sama. “Di SMA Izada, pesantren kilatnya dikhususkan untuk membina mental kemandirian dan kesenian beragama. Mulai dari menyiapkan makanan untuk berbuka puasa sendiri, waktu untuk berkarya, materi pemahaman agama serta praktik membaca al quran yang menjadi subjek pelajaran sehari-hari,” ungkap Diding pada Tangerang Ekspres. Sementara itu Hidayatullah, guru agama SMA Izada menuturkan rangkaian kegiatan Laylan Bil Wahah selain kegiatan kegamaan. Sekolah juga menghadirkan seorang narasumber atau motivator untuk anak-anak terkait kehidupan yang luas tak sekadar dunia maya atau gadget. Selain itu, menghadirkan lembaga kaligrafi Indonesia mengajarkan langsung kesenian kaligrafi kepada siswa SMA Izada. “Kami berharap bulan Ramadan ini selain bisa menjadi bulan penguat keimanan siswa, juga bisa mengembangkan skill keagamaan mereka. Salah satunya kaligrafi yang mungkin saat ini sudah jarang dijamak pelajar jaman now,” tutur Hidayat. Laylan Bil Wahah tahun ini juga akan ditutup dengan kegiatan sosial. Menggelar kegiatan santunan pada Selasa, 5 Mei mendatang ke Yayasan Sayap Ibu, Graha Bintaro. Kegiatan sosial dari para siswa baik berupa uang maupun barang-barang layak pakai. “Selasa nanti para siswa akan mengunjungi langsung Yayasan Sayap Ibu. Memberikan santunan langsung kepada teman-teman disana. Tujuan kami tidak ada lagi selain membuka mata para siswa bahwa banyak anak-anak yang memiliki kehidupan tak seberuntung mereka. Dengan itu banyak-banyak bersyukur bukan mengeluh,” jelasnya. Lebih jauh ia menuturkan, Laylan Bil Wahah bertujuan untuk mengembalikan semangat remaja untuk mempelajari agama. Sebab agama sudah menjadi bagian dan benteng dalam kehidupan.(bun)
Sumber: