Rakyat Mesir Menangis, Ramos Dihujat
Bek sekaligus kapaten Real Madrid, Sergio Ramos, banjir hujatan akibat mencederai pemain Liverpool, Mohamed Salah. Insiden itu terjadi pada final Liga Champions di Stadion Olimpiyskiy, Kyiv, Minggu (27/5) dini hari WIB. Akibatnya, Salah harus ditarik keluar di menit 30. Di laga final Real Madrid menang 3-1 dan berhak memboyong trofi Liga Champions. Hujatan untuk Ramos membanjiri linimasa twitter menyusul cedera yang menimpa Salah. Sebagian besar fans Liverpool dan Mesir merasa kesal dengan ulah bek Timnas Spanyol tersebut. Pasalnya, Salah merupakan andalan utama Liverpool. Selain itu, warga Mesir pun khawatir Salah tak bisa tampil di Piala Dunia 2018 akibat cedera tersebut. Nama Ramos sontak muncul di daftar trending topic Twitter dunia. Beragam meme membanjiri lini masa dan dengan mudah ditemukan melalui kata kunci pencarian Ramos. Hal itu dilatari Salah yang sempat dilanggar Ramos, mengalami cedera bahu dan terpaksa digantikan Adam Lallana. Pemain asal Mesir itu tak kuasa menahan tangis saat harus keluar lapangan. Di hujat di media sosial, Ramos pun member pernyataan di twitter pribadinya. “Sepakbola mengajarimu hal-hal yang manis dan pahit dari dua sisi. Manis yang kamu lihat adalah kepahitan untuk sisi yang lain. Pertama kita adalah rekan. Cepatlah sembuh, Salah. Masa depan menunggumu,” Klopp menyebut cedera Salah tampak tidak baik-baik saja. Manajer Liverpool Jurgen Klopp tampak meragukan Mohamed Salah bisa tampil di Piala Dunia 2018 bersama tim nasional Mesir karena mengalami cedera yang sangat serius di pertandingan lawan Real Madrid. The Reds kehilangan Salah, yang mencetak 43 gol pada musim ini, karena sang striker kemungkinan mengalami masalah dislokasi bahu di babak pertama saat klub asal Merseyside kalah 3-1 di final Liga Champions di NSC Olimpiyskiy Stadium, Kiev, Ukraina, Minggu (27/5) dini hari WIB. Salah terlihat menangis ketika meninggalkan lapangan. Setelah sang bintang keluar, Real Madrid justru mampu menekan pertahanan Liverpool, kontras ketika dirinya masih berada di dalam tim. Dengan gelaran Piala Dunia 2018 menyisakan 20 hari lagi, yang pertandingan pembuka bagi Mesir adalah kontra Uruguay, Salah diprediksi oleh Klopp akan sulit tampil di kompetisi terakbar di dunia itu. "Ya, sulit dipercaya," ujar Klopp kepada BT Sport, seperti dilansir Goal. "Cedera itu sangat serius. Ia akan berusaha bermain, tapi saya tidak bisa melihatnya. Ia mungkin ada di rumah sakit untuk melakukan X-ray. Tidak terlihat baik-baik saja." Klopp, lantas menyebut Ramos seperti tengah bermain gulat ketika melanggar Salah. Dia pun menduga pemain andalannya itu menderita cedera serius. "Selamat untuk Madrid, bukan untuk melupakan bahwa mereka memenangi Liga Champions malam ini," buka Klopp, seperti dikutip laman resmi Liverpool. "Tentu saja itu adalah momen besar dalam pertandingan. Saya tahu jika Anda berkata seperti itu setelah Anda kalah, terdengar seperti pecundang yang buruk tapi bagi saya itu adalah pelanggaran yang keras," lanjutnya. "Lengan Salah ada di sana, seperti gulat," katanya. Banyak penggemar Liverpool yang mengarahkan kemarahan mereka terhadap Ramos. Tapi pandit dari BT Sport, Frank Lampard, merasa Sergio Ramos tidak bersalah sama sekali atas cederanya sang bintang Liverpool tersebut. Saat rehat babak pertama, pertanyaan diajukan pada Lampard perihal apakah adil untuk menyalahkan Ramos. Mantan gelandang Chelsea itu menjawab, "Tidak, saya tidak berpikir demikian. "Kedua pemain itu berduel dalam jarak dekat, dan seperti itulah tindakan yang harus dilakukan oleh pemain belakang. Kadang-kadang ketika melakukan kontak jarak dekat, tangan anda akan bertautan dengan pemain lain dan pada akhirnya semuanya hanyalah ketidakberuntungan posisi jatuh dari Mo Salah." Kamera menangkap gambar Ramos yang sedang tersenyum dengan salah satu asisten wasit ketika Salah meninggalkan pertandingan. Namun, Rio Ferdinand yakin bahwa dua kejadian itu tidak berkaitan sama sekali. Mantan bek tengah Manchester United itu mengatakan, "Saya yakin dua hal itu tidak berkaitan sama sekali. "Saya pikir Ramos melakukan teknik bertahan yang baik dan saya tidak berpikir bahwa dia (Ramos) memiliki maksud untuk menyakiti Salah." Rakyat Mesir menangis. Jurnalis sepak bola Mesir, Marwan Ahme seperti dilansir CNN, mengatakan apa yang dialami Moh Salah merupakan mimpi buruk. Tidak ada kata-kata yang tepat untuk menggambarkannya. Kami sempat terdiam kira-kira satu menit setelah melihat Salah dijatuhkan pemain belakang Madrid dan dan kemudian dijatuhkan kembali untuk kedua kalinya. "Sejujurnya, apa yang dialami Moh Salah merupakan mimpi buruk. Tidak ada kata-kata yang tepat untuk menggambarkannya," Marwan Ahme. "Ketika itu, kami sudah merasa bakal terjadi sesuatu pada Moh Salah, dan benar dia akhirnya harus meninggalkan lapangan." Tentu saja, tidak ada orang Mesir yang ingin melihat itu menimpa Salah. Sebelumnya, belum pernah ada orang Mesit tampil di final Liga Champions. "Sungguh menyedihkan. Saya tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkannya. Sebagian orang Mesir menangis. Salah dianggap sebagai pemain terbesar dalam sejarah Mesir. Dalam 28 tahun terakhir, Mesir belum pernah tampil di Piala Dunia. Hadirnya Salah di skuat Timnas Mesir memberikan harapan untuk bisa tampil lebih baik di Piala Dunia Rusia. "Rasanya kami tidak rela apabila impian kami hancur karena cedera Moh Salah." Rasanya tidak ada pemain Real Madrid yang paling berbahagia atas kemenangan timnya di final Liga Champions 2017-2018 selain Gareth Bale. Minggu (27/5) dini hari tadi menjadi malam yang tak akan terlupakan bagi pemilik nomor 11 di Los Blancos tersebut. Bisa dibilang, penampilannya di final Liga Champions menjadi bukti sahih dari kemampuan sebenarnya pemain asal Wales ini. Pasalnya, sepanjang musim ini, Bale lebih banyak memulai pertandingan dari bangku cadangan. Termasuk di partai final Liga Champions melawan Liverpool. Namun, masuknya Bale di babak kedua bak kartu truf dari pelatih Zinedine Zidane. Bale mencetak dua gol yang memastikan kemenangan Madrid atas Liverpool malam tadi. Ia pun menorehkan sebuah catatan pribadi nan apik dalam sejarah Liga Champions. Aksi akrobatik Gareth Bale saat membobol gawang Liverpool di final Liga Champions 2018 memang mengejutkan. Menurut catatan akun Twitter @OptaJohan, Bale merupakan pemain pertama yang masuk sebagai pengganti dan mencetak dua gol di sebuah final Liga Champions. Catatan apik ini pun berbuah penghargaan sebagai Man of the Match dalam final Liga Champions musim ini. Tak hanya itu, Bale mencetak gol pertamanya ke gawang Liverpool hanya dalam tempo 122 detik saja. Bahkan Bale mencetak gol pertamanya tersebut dengan sebuah aksi bicycle kick kaki kirinya yang fantastis. Tendangan Bale membuat bola melesat melewati jangkauan Loris Karius. "Mencetak gol seperti itu di panggung terbesar sepak bola dunia seperti mimpi yang jadi kenyataan," ungkap Bale di laman resmi UEFA. "Saya belum pernah mencetak sebuah gol salto meski sudah banyak mencobanya. Dan ini adalah sesuatu yang selalu saya ingin lakukan. Saya ingat ketika Marcelo mengirim umpan dan bola berada di ketinggian yang pas, menyenangkan melihat bola masuk ke dalam gawang." Gol kedua Bale dicetak dengan tak kalah fantastis. Pemain 28 tahun ini melakukan sebuah tendangan jarak jauh dengan kaki kirinya. Bola tendangan Bale gagal ditangkap oleh Karius dan melesak ke dalam gawang Liverpool. Di sisi lain, brace yang dicetak Bale sepertinya akan mengunci masa depannya bersama Madrid. Sebelumnya, Bale diisukan akan segera kembali ke Premier League pada bursa transfer musim panas ini. Namun, penampilannya di partai final Liga Champions sudah cukup untuk membuat Zidane menolak semua tawaran yang diajukan kepada Bale. Pemain terbaik dunia Cristiano Ronaldo belum menentukan masa depannya setelah membawa Real Madrid hattrick juara Liga Champions. Walaupun demikian, pemain berjuluk CR7 ini mengisyaratkan bertahan di Estadio Santiago Bernabeu. Sejak kepindahannya dari Manchester United, Ronaldo mengalami masa yang sangat indah bersama Real Madrid. Kapten Portugal tersebut meraih empat gelar Liga Champions bersama Los Blancos. Walaupun masih memiliki kontrak bersama Real Madrid hingga 2021, penyerang 33 tahun ini masih mungkin untuk meninggalkan El Real. Selepas menjuarai Liga Champions Minggu (27/5) dini hari, Ronaldo sedikit berbicara tentang masa depannya. "Masa depan saya? Sekarang saya akan menikmati momen ini. Saya akan memberikan jawaban kepada para penggemar dalam beberapa hari ke depan. Sangat menyenangkan bermain untuk Madrid,” ungkap CR7. Bapak empat anak itu menambahkan, “Apakah itu (ucapan) selamat tinggal? Dalam beberapa hari ke depan, saya akan memberikan jawaban. Untuk saat ini, kita harus menikmati momen (juara) ini.” Ronaldo masih memiliki tugas yang berat setelah mengantarkan Madrid juara Liga Champions 2017-2018. Pemegang lima gelar juara Liga Champions tersebut masih memiliki misi berat bersama Portugal di Piala Dunia 2018. Apalagi Portugal datang dengan status juara Piala Eropa 2016. “Saya tidak punya keraguan sekarang. Saya harus beristirahat, lalu pergi dengan Tim Nasional,” tutupnya. Ronaldo memang luar biasa. Ia menjadi salah satu pesepak bola paling sukses di Liga Champions. Usai mengalahkan Liverpool, kapten Timnas Portugal tersebut memastikan koleksi trofi Liga Champions kelimanya. Gelar juara Liga Champions pertamanya bersama Manchester United dan kemudian empat kali di Real Madrid. Sayang, Ronaldo tidak mencetak gol dalam partai puncak. Dengan lima gelar itu, Ronaldo sukses menyamai raihan legenda Real Madrid, Alfredo Di Stefano. Bedanya, Ronaldo meraih lima trofi tersebut di dua klub berbeda. Sementara Di Stefano meraih lima trofi hanya bersama Real Madrid dan dilakukan secara beruntun. Rekor mentereng tersebut juga diiringi dengan catatan-catatan lain yang mengundang decak kagum. Bapak empat anak ini adalah top skorer sepanjang masa Liga Champions dengan total 120 gol. (saf/JPC)
Sumber: