Tim Thomas-Uber Indonesia, Modal Motivasi Tinggi di Bangkok
TIM nasional bulutangkis Indonesia bertolak menuju Bangkok, Thailand hari ini. Mereka sudah siap tempur pada ajang Piala Thomas dan Uber yang digelar di Impact Muang Thong Thani Arena 20-27 Mei. Skuad Merah Putih berangkat dari Terminal 3 Ultimate, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang pukul 12.35 WIB. Mereka diperkirakan tiba di Suvarnabhumi International Airport pukul 16.05 waktu setempat. Chief de Mission Achmad Budiharto menuturkan, persiapan menjelang turnamen sudah oke. Kondisi pemain sudah prima secara fisik maupun mental. ”Alhamdulillah tidak ada yang cedera. Anak-anak juga dalam motivasi tinggi. Siap memberikan penampilan terbaik,” ucapnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin. Rencananya, lanjut Budi, tim baru akan memulai latihan besok. Latihan masih dalam intensitas ringan. Berlatih indoor dengan fasilitas hotel maupun outdoor untuk sekedar latihan fisik maupun jogging. Pengurus juga akan menyewa lapangan untuk berlatih. ”Sebab, latihan resti di venue baru bisa dilakukan H-2 sebelum pertandingan,” terangnya. Tanggal 18 Mei tepatnya. Mengingat berlangsungnya turnamen bertepatan dengan bulan Ramadhan, Budi mengembalikan kepada pemain yang muslim. ”Saya terserah pemain. Keputusan ada pada mereka karena yang tahu kondisi dirinya sendiri. Dan tentu berdiskusi dengan pelatih,” terangnya. Menurut dia, bermain pada bulan puasa justru berkah. ”Semoga tugas negara ini mendapat ridho dan memberikan hasil yang terbaik,” selorohnya. Di tim putra, duo minion Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo tentu menjadi tulang punggung tim untuk selalu meraih poin dalam setiap game. Sebab, mereka merupakan ganda terbaik dunia saat ini dan belum terkalahkan. Terakhir, The Minion mampu juara back to back All England 2018. Meski begitu, pemain tunggal yang bermaterikan pemain muda tidak bisa dipandang sebelah mata. Anthony Sinisuka Ginting, misalnya. Ginting bisa dikatakan yang terbaik di antara tiga pemain tunggal lainnya. Mengingat, pemain 21 tahun kelahiran Cimahi sudah merengkuh satu gelar Indonesia Masters di tahun ini. Di bagian putri, sektor ganda juga menjadi harapan untuk meraih kemenangan demi kemenangan. Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Della Destiara Haris/Rizki Ameli Pradipta dinilai mampu menyulitkan ganda elit dunia lainnya. Terutama Della/Rizki yang sampai saat ini masih menjadi momok menakutkan bagi duo Tiongkok Chen Qingchen/Jia Yifan. (jpg/apw)
Sumber: