Mahasiswa Nilai WH-Andika Gagal Pimpin Banten

Mahasiswa Nilai WH-Andika Gagal Pimpin Banten

SERANG – Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Melawan (Geram) berunjukrasa di depan gerbang Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten(KP3B), Kota Serang, Senin (14/5). Aksi tersebut merupakan bentuk refleksi satu tahun kepemimpinan Wahidin Halim - Andika Hazrumy yang dinilai belum mampu merealisasikan janji kampanyenya. Bahkan, mereka mengklaim bahwa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Wahidin Halim dan Andika Hazrumy dinilai gagal memimpin Banten. Berdasarkan pantauan Tangerang Ekspres di lapangan, aksi itu dimulai sekira pukul 14.30 WIB. Demonstrasi tersebut juga mendapat pengawalan ketat dari kepolisian. Dalam aksinya, massa juga melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan kegagalan WH-Andika. Setelah selama dua jam menyampaikan aspirasinya, karena WH-Andika tidak kunjung hadir menemui akhirnya mahasiswa membubarkan diri. Ditemui disela aksi, Koordinator Aksi Faqih Helmi mengatakan, masyarakat Banten harus kembali menahan rasa sabarnya atas kegagalan kepemimpinan satu tahun WH-Andika. Dalam kenyataan objektif Propinsi Banten tidak ada perubahan signifikan. “Ini menunjukan ketidak percayaan publik terhadap kepemimpinan WH-Aandika. WH-Andika gagal memimpin Banten,” kata Faqih kepada wartawan. Ia meniali, semangat perubahan yang janjikan WH-Andika pada saat kampanye hanya sebatas angan-angan. Dan parahnya, itu dilakukan semata-mata untuk meyakinkan pemilih pada Pilgub 2017 lalu. “Tidak heran upaya pembangunan dalam sektor birokrasi, pendidikan, kesehatan dan infrastrukur hanya jalan di tempat dan statis tanpa ada tindakan konkret,” ujarnya. Senada, Ketua Kumala Ridwan Anggara dalam orasinya mengatakan, pendidikan gratis di tingkat SMA/SMK yang dijanjikan hanya sebatas mimpi bagi masyarakat Banten. Realitas yang terjadi di lapangan pendidikan gratis belum terasa secara keseluruhan. “Kesehatan gratis dengan menggunakan KTP gagal direalisasikan, karena berbenturan dengan peraturan pusat,” kata Ridwan. Ia juga menyoroti masalah infrastruktur. Menurut Ridwan, dalam beberapa kesempatan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten mengatakan akan berencana membangun jalan sepanjang 100 Km pada tahun 2018. Faktanya, itu sama sekali belum dilakukan. “Bahkan proses pelelangannya mangkrak. Ini sangat memprihatinkan. Dan saat ini masyarakat Banten harus kembali menahan rasa sabarnya atas kegagalan WH-Andika selama 1 tahun dalam membangun Provinsi Banten,” ujarnya. Terpisah, orator perwakilan HMI Serang Andre Wiranata Hakim menegaskan, Gubernur dan Wakil Gubernur dinilai gagal menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Faktanya, yang terjadi, penduduk miskin di Banten mengalami penambahan sebanyak 24,79 ribu orang, sehingga menjadi 699,83 ribu orang. “Parahnya angka pengangguran di Banten sejak dipimpin WH-Andika menjadi nomor dua tertinggi se-Indonesia, ini parah,” katanya. Mewakili massa aksi, Andre menuntut agar WH-Andika segera merealisasikan janji kampanyenya. Seperti, mewujudkan reformasi birokrasi, mengentaskan kemiskinan dan pengangguran, pendidikan gratis ditingkat SMA/SMK, kesehatan gratis dan percepatan pembangunan infrastruktur jalan.(tb/ang)

Sumber: