Sitandu Jadi Tempat Riset
SERANG – Pemprov Banten mewacanakan lahan sistem pertanian terpadu (Sitandu) akan dijadikan sebagai pengembangan teknologi pertanian tapi juga dapat dijadikan sebagai pusat unggulan riset. Seperti diketahui, Dinas Pertanian (Distan) Banten berencana memanfaatkan lahan Sitandu untuk dijadikan pusat penelitian dan pengembangan budi daya tanaman menggunakan pupuk organik. “Dinas pertanian, kami harap memberikan penjelasan utuh, mengenai konsep pengembangan Sitandu seperti apa, sehingga jelas. Kami harap Sitandu dapat menjadi pusat unggulan,” kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Hudaya Latuconsina saat dihubungi via telepon, Minggu (13/5). Menurutnya, dengan menjadikan Sitandu sebagai tempat pusat unggulan riset, maka dampak dirasakan oleh masyarakat kedepan akan lebih memiliki fungsi ekonomi, karena penembangan centre of excellence bisa juga dikembangkan kepada pariwisata agro dan edukatif atau pendidikan. “Sebaiknya itu menjadi centre of excellence dalam pengembangan model-model pertanian, peternakan dan holtikultura, sekaligus bisa dikembangkan sebagai pusat penelitian dan pengembangan, serta bisa menjadi destinasi wisata agro, dan pusat edukasi bagi masyarakat,” ujarnya. Hudaya berharap, model- model pengembangan tersebut mendapatkan dukunan semua pihak, termasuk dari sisi anggaran baik dari daerah atau pemerintah pusat. “Konsepnya harus diselesaikan oleh dinas, dan kita siap bahas. Sampai saat belum tuntas, sekali pun tahun lalu pernah membahas, tapi belum ada progresnya. Baik dari sisi konsep pengembangan sebagai centre of excellence maupun konsep manajemennya,” katanya. Kepala Distan Banten, Agus M Tauchid mengungkapkan, pengembangan Sitandu saat ini tengah dilakukan. Bahkan pihaknya sudah memulai beberapa percobaan atau riset. “Kita akan perluas, sebaik mungkin Sitandu. Ini akan dijadikan bukan hanya pada pertanian, akan tetapi peternakan, perkebunan dan holtikultura,” kata Agus. Bahkan kata dia riset dan percobaan tengah dilakukan oleh Distan dengan dibantu seluruh steakolder yang memiliki kemampuan dan berpengalaman di bidangnya. “Kami sedang mencoba ada pengembangan tanaman. Dan ini diharapkan akan sukses dan dapat membuktikan bahwa kultur tanah disini (Banten) dapat ditanam tumbuhan itu, dengan hasil maksimal dan produksinya juga memuaskan,” ujarnya. Tak hanya itu saja, Sitandu lanjut Agus akan dijadikan seluruh tanaman baik pertanian, perkebunan dan lainya ada di Indonesia dapat ditanam menggunakan teknologi. “Kita akan maksimalkan. Tentunya pola kami adalah dengan penggunaan organik dan ramah lingkungan,” jelasnya.(tb/ang)
Sumber: