Jelang Ramadan, Gepeng dan Anjal Meningkat
SERANG-Menjelang Ramadan, jumlah gelandangan dan pengemis (gepeng) serta anak jalanan (anjal) di Kota Serang biasanya meningkat. Peran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Serang dan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang diperlukan untuk menekan peningkatan jumlah gepeng dan anjal tersebut. Kepala Dinsos Kota Serang, Syamsuri Dahlan membenarkan jika menjelang Ramadan jumlah gepeng dan anjal akan semakin marak dari bulan biasanya. Hal itu terjadi karena saat Ramadan dianggap akan banyak orang yang bersedekah sehingga menarik para pengemis datang berduyun-duyun ke Kota Serang. "Selain ada asumsi banyak orang yang bersedekah, mereka juga sengaja mengemis untuk mencari nafkah," ungkapnya yang ditemui di ruang kerjanya, Jumat (4/5). Ia juga mengatakan peningkatan pengemis juga biasanya terjadi ketika menjelang Hari Raya Idul Fitri atau pertengahan Ramadan. Mengantisipasi hal tersebut, pihaknya melakukan penjangkauan dan penjaringan yang telah dimulai dari Februari sampai jelang Ramadan. "Setelah terjaring maka kami akan berikan pembinaan, yang akan kami lakukan pada tanggal 7 Mei nanti," katanya didampingi Kepala seksi (Kasi) Rehabilitasi Tuna Sosial Dinsos Kota Serang, Heli Priatna. Setelah dilakukan pembinaan, kata mantan Asda III ini, selanjutnya pihaknya akan berkoordinasi dengan Panti Sosial Binakarya di Bekasi agar menerima hasil penjaringan. Nanti di sana, gepeng akan dididik selama 6 bulan disesuaikan dengan keahlian masing-masing. "Tapi sebelum kami berikan pembinaan, hasil razia ini akan kami pilah dulu. Jika gepeng itu warga luar Kota Serang maka akan kami sampaikan ke dinsos daerah setempat, jika warga Kota Serang akan kami lakukan pembinaan," katanya. Kasi Rehabilitasi Tuna Sosial Dinsos Kota Serang, Heli Priatna memprediksi peningkatan jumlah gepeng menjelang Ramadan ini sampai 30 persen. Merka merupakan warga Kota Serang dan luar Kota Serang. Namun jika melihat tahun-tahun sebelumnya, kalau gepeng itu dipersentasekan kebanyakan dari luar Kota Serang, yang sengaja datang untuk mencari nafkah dengan cara meminta-minta di jalanan. "Sampai saat ini kami sudah menjaring 40 orang yang di antaranya pengemis, gelandangan, dan pengamen, yang akan kami lakukan pembinaan pada 7 Mei nanti," ujarnya. Ia juga mengatakan dalam satu bulan, pihaknya melakukan penjaringan 10 kali bersama Satpol PP. Saat ini ke-40 orang yang dirazia itu dilepaskan dan diminta pada 7 Mei datang untuk diberikan pembinaan. Selain itu, para gepeng itu juga diminta untuk mengisi surat pernyataan untuk tidak mengulangi meminta-minta di jalanan. "Dalam menangani gepeng ini kami juga meminta partisipasi masyarakat, untuk tidak memberikan uang, karena jika diberikan itu akan menarik pengemis lainnya," katanya. (and/tnt)
Sumber: