Honorer K2: Baru jadi Menteri kok Sombong Amat
JAKARTA - Tertunda-tundanya pembahasan revisi UU Aparatur Sipil Negara (ASN) dinilai honorer dan pegawai nonPNS sebagai ulah dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur. Mereka menuding, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu sengaja memperlambat karena tidak ingin honorer diangkat CPNS. "Copot dan ganti MenPAN-RB yang baru. Tidak layak dia jadi pembantu Presiden Jokowi," ungkap Ketua Umum Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih kepada JPNN.com, Jumat (4/5). Dia menegaskan, pantang menyerah bagi honorer. Saatnya seluruh honorer K2 perang melawan nasib agar di akhir tahun ini status CPNS bisa digenggam. Koordinator Wilayah (Korwil) FHK2I Aceh Taufik Yahya juga mengkritik Asman yang dinilai sombong. "Baru jadi menteri saja sudah sombong. Kami minta tahun ini juga masalah K2 harus dituntaskan," ucapnya. Taufik menambahkan, honorer K2 mengeluh bertahun-tahun tapi tidak ada yang peduli. Lantas di manakah hati nurani pemerintah yang bijak."Saya yakin yang jadi pejabat negara pernah diajari guru honorer. Sayangnya setelah jadi MenPAN-RB lupa pada guru honorer," sergahnya. Nia Kurniasih, koordinator daerah (Korda) FHK2I Bandung Barat malah menyoroti program guru garis depan (GGD) yang dicanangkan Mendikbud. "Saya benci program GGD. Apa tidak ada putra daerah yang berani berkorban seperti itu?;" serunya. Bagi Nia, honorer bukan pilihan hidup. Namun, dia bangga dan terharu menjadi guru honorer, meskipun dengan segala keterbatasan. Siapa tahu ke depan anak didiknya jadi MenPAN-RB. "Saya lebih berharap lagi anak saya yang jadi MenPAN-RB. Setiap demo anak saya ikut kecuali yang kemarin (1-2 Mei)," ucapnya. (esy/jpnn)
Sumber: