Takluk 2-4 dari AS Roma, Liverpool Tetap Melaju ke Final
PELATIH Liverpool Juergen Klopp mengembalikan gairah final attacking football di Liga Champions. Di Wembley, London, lima tahun silam Klopp bersama Borussia Dortmund-nya dihentikan Bayern Muenchen. Dua-duanya klub berfilosofi menyerang. Tak seperti tren bertemunya klub penganut filosofi menyerang dan bertahan pada empat final terakhir. Klopp kali ini akan datang bersama Liverpool-nya, klub terganas dalam Liga Champions musim ini. The Reds klub tersubur dengan 40 golnya. Terpaut lima gol dari rekor terganas Liga Champions yang masih dipegang Barcelona 1999-2000 dengan 45 golnya. Tapi, jika dirata-rata gol per laganya, Jordan Henderson dkk terganas dengan 3,33 gol per laga. Gol ke-40-nya terjadi dalam leg kedua semifinal Liga Champions melawan AS Roma, di Olimpico, Roma, Kamis dini hari kemarin WIB (3/5). Liverpool takluk 2-4. Dua golnya dicetak Sadio Mane (menit 9) dan Georginio Wijnaldum (25'). Final tetap milik Liverpool meski empat gol membobol gawang Loris Karius dari bunuh diri James Milner (15'), Edin Dzeko (52'), serta brace Radja Nainggolan (86' dan 90'+4). Gol terakhir Nainggolan dari titik putih. Liverpool masih unggul agregat gol 7-6 setelah menang 5-2 pada leg pertama di Anfield, Liverpool (25/4). Begitu menghiburnya, Liverpool membuat semifinal kemarin jadi laga empat besar paling banyak gol sepanjang histori Liga Champions dengan 13 gol totalnya. "Kami telah sampai di final, kami akan mulai dengan yang lebih bagus dari saat ini," klaim Mohamed Salah, top scorer Liverpool di Liga Champions, kepada Daily Star. Salah mencetak 10 gol, sama seperti Roberto Firmino. Dan, dengan Sadio Mane yang di Liga Champions musim ini sudah mencetak sembilan gol, trio SMF-nya Liverpool itu masih di belakang Cristiano Ronaldo, goal getter Real yang masih jadi pencetak gol terbanyak. Ronaldo mengoleksi 15 gol. Kebetulan, Ronaldo yang akan mereka hadapi dalam final di Olympiyskiy, Kiev, 27 Mei nanti. Kebetulan lagi, trio Liverpool sudah menyalip koleksi gol trio BBC-nya Real pada 2013-2014. Saat itu, trio Ronaldo, Karim Benzema dan Gareth Bale mengoleksi 28 gol. Sementara di musim ini, trio Liverpool sudah mengumpulkan 29 gol. Mane, kepada Sky Sports, sudah membayangkan duel menghadapi Los Blancos. "Di saat bertemu Real, Anda akan memikirkannya (melawan Ronaldo dkk), mereka salah satu terbaik di dunia," ungkap Mane. Tapi Mane konfiden bisa melanjutkan tren gol-golnya trio SMF yang tak pernah terhenti sejak perempat final ini di Kiev. "Karena kami Liverpool, kami kuat, dan kami mampu mengalahkan klub mana pun yang ada di dunia," tambah Mane. Dari statistik Liga Champions musim ini Real klub terganas kedua di belakang Liverpool dengan 30 gol. Faktanya, kecuali final 2016 kontra Atletico Madrid yang harus diakhiri dengan adu penalti, Real rata-rata mencetak empat gol di final. Empat gol sampai babak tambahan waktu lawan Atletico pada 2014, dan musim lalu saat menghancurkan Juventus dengan empat gol di Millenium, Cardiff. CR7 pun selalu mencatatkan namanya di papan skor. Bek Liverpool Alberto Moreno yang kemarin tak dimainkan pun sudah berharap bisa meredam Ronaldo. "Jika ada pemain Real yang tak bisa saya redam, itu mudah, dia Ronaldo," klaim Moreno dikutip Goal. Satu-satunya pembeda, ungkap Klopp, tidak satu pun dari pemainnya yang punya pengalaman mengangkat Si Kuping Lebar. "Saya pikir 80 persen skuad Real akan dimainkan di final. Takkan mudah melawan klub yang lebih berpengalaman di sini (Liga Champions) seperti Real," tutur Klopp, dikutip The Telegraph. (jpg/apw)
Sumber: