Dianggap Tak Loyal, Sekjen KPK Dicopot

Dianggap Tak Loyal, Sekjen KPK Dicopot

JAKARTA-Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan mencopot Raden Bimo Gunung Abdul Kadir dari jabatan sekretaris jenderal di lembaga antirasuah itu. Kabar beredar menyebut Bimo yang menjadi sekjen KPK sejak Februari 2016 dianggap tidak loyal ke pimpinan. JawaPos.Com mengabarkan, sumber di KPK menyebut Bimo tidak menurut pada kebijakan komisioner. ”Dia diberhentikan mendadak,” kata sumber itu Rabu (25/4). Sumber lain juga menyebut mengungkapkan hal serupa. “Pimpinan nggak suka (Bimo, red),” imbuh sumber tersebut. “Dianggap lamban dan tidak loyal.” Namun, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menepis kabar pemecatan Bimo. ”Bukan dipecat, tapi diberhentikan dengan hormat,” ujarnya. Mantan hakim Pengadilan Tipikor Jakarta itu menambahkan, Bimo tak melakukan pelanggaran apa pun. Menurutnya, pemberhentian itu murni didasari kinerja Bimo yang tidak sesuai dengan ekspektasi pimpinan KPK. ”Tidak ada pelanggaran yang dilakukan sekjen (Bimo, red). Tapi oleh pimpinan kinerja yang bersangkutan dinilai kurang memuaskan,” jelasnya. Juru Bicara KPK Febri Diansysah menyatakan, Bimo tidak dalam posisi dipecat. Sebab, yang ada adalah pergantian pejabat yang dikukuhkan dengan keputusan presiden. “Sudah ada keputusan presidennya, termasuk penunjukkan Pahala Nainggolan sebagai sebagai Plt sekjen sampai ada pejabat definitif,” kata Febri. Karena itu KPK akan segera melakukan seleksi untuk mencari sekjen definitif. Febri mengatakan, pemilihan sekjen untuk KPK akan dilakukan melalui mekanisme lelang jabatan secara terbuka. Sedangkan Bimo belum merespons permintaan konfirmasi soal itu melalui telepon. Pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp yang berisi permintaan konfirmasi juga tak dibalas kendati telah dibaca. (jpc)

Sumber: