Jerman vs Brasil, Duel Calon Juara
BERLIN – Mineirazo selalu jadi noda buruk yang masih melekat dengan timnas Brasil. Meski, kekalahan paling tragis Canarinho 1-7 atas Jerman dalam semifinal Piala Dunia 2014 di Estadio Mineirao, Belo Horizonte itu sudah terjadi sejak 3 tahun 8 bulan 18 hari yang lalu. Sampai dini hari nanti WIB baru terjadi lagi kans penebusan dosa itu. Ya, Brasil kembali bersua kontra Die Mannschaft dalam laga uji coba di Olympiastadion, Berlin, dini hari nanti WIB. “Dosa itu takkan terhapus. Tapi, di sepak bola kami masih memiliki peluang untuk memperbaiki semuanya,” sebut center back Brasil Thiago Silva, kapten Brasil di Piala Dunia 2014 itu, kepada Globoesporte. Meski, saat itu Thiago absen karena akumulasi kartu. “Ini saatnya untuk revans,” tambah bek dengan 68 caps Brasil itu. “Kami sudah belajar dari kekalahan itu, dan ini jadi momen yang paling tepat untuk menghadapi mereka (Jerman) lagi,” kata Miranda, partner Thiago Silva pada center back Brasil, dikutip Goal. Pelajarannya, Brasil-nya Tite sudah tak lagi seperti pada eranya Luiz Felipe Scolari, atau Dunga. Tite mengembalikan gaya main Brasil yang ditinggalkan Felipao dan Dunga, yaitu Joga Bonito. Dan, joga bonito-nya Tite ini nyaris tidak terkalahkan sejak 20 Juni 2016. Dari 18 laga, hanya sekali Brasil takluk. Itu pun kalah 0-1 dari Argentina dalam laga uji coba (9 Juni 2017). Dengan joga bonito Tite mengembalikan permainan indah si pemilik lima kali trofi juara Piala Dunia itu. Permainan Brasil pun lebih mengalir. Tak hanya itu. Brasil pada era Tite sukses menjelma jadi tim yang kokoh dalam bertahan. Brasil-nya Tite baru kebobolan lima gol! Angka itu sudah jadi yang terendah dibandingkan tiga pelatih sebelumnya di 18 laga. Brasil pada 18 laga pada era Mano Menezes (2010-2011) kebobolan 12 gol, lalu masing-masing 14 gol dengan Luiz Felipe Scolari (2013-2014) dan Dunga (2014-2015). Comeback-nya Fernandinho ke starting eleven Tite dini hari nanti WIB yang absen di Moskow (23/4) dianggap Miranda sebagai kunci di laga nanti. “Fernandinho bakal memberi kami kekuatan tambahan untuk lini pertahanan,” klaim bek 33 tahun yang bermain di Inter Milan itu. Dia menyebut, Fernandinho bisa jadi senjata Brasil di dalam perang lini tengah. “Ini akan jadi duel yang hebat, meski tak perlu diragukan lagi Jerman masih tim yang dinamis,” tambah Miranda. Nah, ini yang bisa jadi solusi peredam kreativitas Julian Draxler dkk. Entah Fernandinho atau Casemiro sama-sama tipikal petarung di lini tengah. Keduanya punya kelebihan pada duel-duel fisik. Bagusnya Fernandinho dan Casemiro juga bisa jadi pembeda di klubnya. Itulah yang bisa jadi penentu mengalirnya pergerakan joga bonito lini tengah Brasil dengan Paulinho. “Dia (Casemiro) dan saya sudah saling memahami,” ungkap Fernandinho yang termasuk dalam sisa-sisa skuad Mineirazo, dilansir Goal. Apa kata Tite? “Kami akan tunjukkan pada mereka (Jerman) permainan yang kompetitif, dengan mentalitas tangguh, dan memainkan gaya yang jelas. Kami sedang mencari tempat agar bisa mengukur sejauh mana gaya main kami berhasil,” tutur Tite, kepada ESPN. Seperti deja vu dengan di Belo Horizonte, Brasil juga tanpa Neymar yang masih cedera. Meski demikian, gelandang Jerman Toni Kroos menyebut Brasil tanpa Neymar yang tak akan sama seperti 2014 silam. “Brasil yang sekarang sudah dua tingkat di atas Brasil pada 2014 silam,” klaim Man of the Match saat laga di Estadio Mineirao itu, dikutip Kick Off. “Brasil juga sudah tak lagi tergantung dengan Neymar,” sahut winger muda Jerman, Leroy Sane, dilansir di Sport 1. (jpg/bha)
Sumber: