Persaingan MotoGP 2018, Misteri Mesin Ducati
PERLAHAN tapi pasti Tim Ducati Corse kini tengah merajut kembali masa-masa kejayaannya. Banyak pihak menilai kesuksesan yang didapat Ducati kini tak lepas dari penggunaan mesin pada motor balap mereka. Ducati menyimpan misteri pada dapr pacu mesin Ducati Desmosedici GP-18. Hal tersebut diakui oleh Bos Tim Ducati, Gigi Dall’Igna, yang tak ragu menyebut kalau misteri ini membuat para pesaingnya, utamanya yang berasal dari pabrikan Jepang, memiliki rasa iri terhadap Ducati. Pada seri perdana MotoGP 2018 yang dihelat di Sirkuit Losail, Qatar, pada 18 Maret lalu, pebalap Tim Ducati Corse, Andrea Dovizioso, tampil sebagai pemenang. Hal tersebut tentunya bukan kebetulan semata, mengingat pebalap berjuluk The Little Dragon itu harus bertarung sengit dengan juara bertahan, Marc Marquez, untuk bisa memenangkan balapan. Dengan kata lain, persaingan Dovizioso dengan Marquez tersebut juga menjadi bukti kalau kualitas mesin Ducati kini telah mengalami peningkatan ketimbang musim-musim sebelumnya. Maka dari itu, Ducati dan Dovizioso pun disinyalir akan kembali menjadi hambatan terbesar bagi Marquez dan Honda dalam meraih gelar juara musim ini. “Tahun ini kami juga memiliki sesuatu yang menarik, itu ada hubungannya dengan mesin. Untungnya, ini tidak terlalu terlihat jika dibandingkan dengan apa yang terjadi di masa lalu. Tim pabrikan Jepang akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencari tahu,” ucap Dall’Igna, seperti dilansir Tutto Motori Web, Jumat (23/3). Musim ini dapat juga dindikasikan sebagai kebangkitan dari Ducati, setelah melihat hasil balapan Dovizioso di seri perdana yang tampil sebagai pemenang. Maklum saja, kemenangan tersebut merupakan yang pertama bagi tim pabrikan asal Italia itu di seri perdana MotoGP sejak musim 2009. Adalah Casey Stoner yang terakhir kali membuat Ducati memetik kemenangan di seri perdana MotoGP, di mana hal itu terjadi pada 2009. Kala itu, Stoner melanjutkan masa-masa emasnya, di mana pada musim 2007 dan 2008 ia juga memenangkan balapan seri perdana bagi Ducati. Sementara pada 2006, kemenangan di seri perdana dipersembahkan oleh Loris Capirossi bagi Ducati, namun saat itu balapan dilangsungkan di Sirkuit Jerez, Spanyol. Kendati begitu, nahas bagi Ducati karena sejak 2009 mereka tak pernah lagi memenangkan balapan di seri perdana. Bahkan pada balapan di seri-seri lainnya, mereka tetap melempem. Barulah pada 2017 Ducati kembali bangkit, di mana Dovizioso mampu bersaing memperebutkan gelar juara hingga seri terakhir. Pebalap legenda, Freddie Spencer, memandang persaingan Marquez dan Dovizioso sebagai duel yang megah. Dan ini akan mewarnai sepanjang MotoGP musim ini karena keduanya bertekad juara. "Duel yang megah akan kembali ditunjukkan oleh Márquez dan Dovizioso di ajang MotoGP. Tentu saja, persaingan ini akan menjadi hal yang sangat menarik," ujar Spencer, sebagaimana dikutip dari Speedweek, Jumat (23/3/2018). "Marc (Marquez) sangat berbakat dan agresif, sementara Doviziozo telah mengubah sikapnya dan sekarang sangat metodis. Dia menggunakan kekuatan Ducati sebaik mungkin. Oleh karena itu, kami akan melihat kelanjutan dari duel tahun lalu, di mana Marc (Marquez) terus memberikan segalanya dan Dovizioso jelas dapat bersaing dengan baik,” lanjutnya. Persaingan yang ketat antara The Little Dragon –julukan Dovizioso– dan Marquez pun diyakini akan terus tersaji di seri-seri selanjutnya pada musim ini. Apalagi, kedua pembalap tersebut memiliki tekad yang sama. Dovizioso bertekad meraih gelar juara dunia pertamanya di ajang MotoGP musim ini. Hal yang sama juga diharapkan Marquez pada musim ini. Ia juga berharap bisa mempertahankan gelar juara di ajang MotoGP. (apw/okz)
Sumber: