KONI Kota Tangsel, Bidik Runner-up Dari Cabor Perorangan
KOMITE Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Tangsel terus berusaha memenuhi keinginan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel terutama terkait pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Banten, November nanti. Dimana Pemkot Tangsel ingin prestasi atlet Kota Tangsel bisa lebih baik pada pelaksanaan Porprov di Kabupaten Tangerang. "Jika Porprov IV ada di posisi keempat, di Porprov V harus lebih baik minimal Tangsel naik dua tingkat (runner-up, red)," pinta Hj. Airin Rachmi Diany Walikota Tangsel. Permintaan yang diungkap saat pelantikan dan pengukuhan KONI Kota Tangsel, 5 Maret lalu diamini oleh Hj. Rita Juwita yang menyatakan kesiapan organisasi pimpinannya memenuhi target tersebut. "Target realistis Kota Tangsel memang ada di runner-up, sulit untuk mengalahkan tuan rumah. Tapi tidak ada yang mustahil, jadi kami berusaha dulu sekuat tenaga untuk memenuhi target runner-up sambil mengintip peluang juara umum," ucap Rita. Wanita yang sukses mengantar tim sepakbola pelajar Banten juara cabor sepakbola Popnas (Pekan Olahraga Pelajar Nasional) di Sumatera Utara tahun 2005 itu pun langsung mengungkap sumber kekuatan atlet Kota Tangsel untuk meraih yang terbaik di Kabupaten Tangerang. Cabor yang dijadikan ladang emas, kata Rita lebih diutamakan dari cabor perorangan seperti renang, taekwondo, atletik dan panahan. Bahkan untuk renang Rita cukup optimis bisa menyumbang banyak medali emas dan juara umum dicabor olimpiade tersebut seperti yang diraih atlet Kota Tangsel di beberapa Kejurda renang di Banten. "Tapi pada prinsipnya, kami tidak mengandalkan beberapa cabor saja, kami menetapkan semua cabor sebagai andalan meraih medali emas. Kami ingin semua memiliki peran yang sama untuk mengharumkan nama Kota Tangsel di dunia olahraga," kata Rita. Hanya saja kata Kepala SMP Negeri 4 Kota Tangsel tersebut dalam mewujudkan target tersebut pihaknya menemui beberapa kendala pelik. Dua diantaranya adalah soal rayuan wilayah lain pada atlet Kota Tangsel dan kehadiran atlet "cabutan". "Saya harap wilayah lain bersikap sportif dalam perekrutan atlet, jangan membujuk atlet berprestasi kami dengan iming-iming uang untuk kepentingan sesaat. Mari ajari mereka bagaimana bangga membela daerahnya sendiri, jangan ajari mereka dengan hal negatif," ucap Rita. Rita menambahkan pihaknya juga was-was untuk bisa memenuhi target runner-up jika wilayah lain menggunakan "atlet cabutan" dari provinsi lain. Rita memastikan langkah negatif ini akan membawa perkembangan yang kurang bagus buat pembinaan olahraga di Banten. "Kami pada prinsipnya akan menggunakan kekuatan atlet lokal kami untuk memenuhi target runner-up. Tapi kami tidak yakin bisa memenuhi itu kalau daerah lain mengutamakan prestise dengan menggunakan atlet dari provinsi lain," tutupnya. (apw)
Sumber: