Rupbasan Banjir Mobil Mewah
TANGERANG--Sebanyak 16 kendaraan mewah milik Bupati Hulu Sungai Tengah nonaktif Kalimantan Selatan, Abdul Latif tiba di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Klas I Jakarta Barat dan Tangerang kemarin. Kendaraan roda dua dan roda empat tersebut hasil sitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dari tangan Bupati HST Abdul Latif beberapa waktu lalu. Prapto (50), staf Administrasi dan pemeliharaan Rupbasan Klas I Jakarta Barat menerangkan, 16 unit kendaraan mewah yang terdiri dari 8 unit mobil, 6 motor gede dan 2 unit motor trail tiba pukul 20.00 Wib pada Senin (19/3) malam. Delapan motor gede diangkut satu truk towing. Kemudian delapan sopir yang mengantar langsung mobil mewah. Dipastikan Prapto, kendaraan mewah tersebut akan dirawat dengan baik selama berada di Rupbasan klas I Jakarta Barat ini. Dari kendaraan mewah itu, delapan mobil menarik perhatian. Selain harganya selangit, semua pelat nomornya sama, 232. Semua yang menyambut bertanya-tanya: Apa arti angka itu bagi Latif? Mobil-mobil barang sitaan KPK dari kasus korupsi Bupati Hulu Sungai Tengah Abdul Latif sudah sampai di Jakarta, mobil itu dikirimkan dengan angkutan laut. Semua langsung ditangani oleh tim pelacakan aset, pengelolaan barang bukti, dan eksekusi (labuksi) KPK. Mobil-mobil itu akan disimpan di Rumah Penyimpanan Barang Sitaan (Rupbasan) Klas I Jakarta Barat dan Tangerang. Di antara delapan mobil yang sudah tiba adalah BMW 640i Coupe (pelat nomor: B 232 HST), Toyota Vellfire ZG 2.5 A/T (B 232 MOM), Lexus tipe 570 4x4 AT (B 232 BUP), dua Hummer H3 (DA 232 US dan DA 232 RK), Jeep Rubicon COD (DA 232 AL), dan Cadilac Escalade 6.25 L (B 232 PB). Hampir semuanya memiliki plat khusus 232. Hanya Jeep Rubicon Brute 3.6 AT yang tidak berpelat nomor 232, melainkan B 9150 VBA. Apa arti angka 232? Dikutip dari Radar Banjarmasin (grup Tangerang Ekspres), angka 232 sendiri memang sangat spesial bagi Abdul Latif. Mantan bupati HST yang memiliki citra religius ini mengambil angka itu dari jumlah hitungan amalan dari pengajian tarikat. “Jika saya tidak salah, angka 232 itu merupakan hitungan jumlah bacaan yang harus diamalkan beliau,” ucap salah seorang sumber yang bersikeras tak ingin namanya dikorankan. Abdul Latif menggunakan hitungan zikir itu untuk mengingatkan amalan rutinannya. Meski demikian, sumber Radar Banjarmasin menampik bahwa angka itu hanya spesial bagi Latif. “Jemaah dari tarikat yang sama dengan Latif banyak juga yang menggunakan nomor tersebut,” ungkapnya. Sumber sendiri mengatakan sejak penangkapan Abdul Latif oleh KPK dan kemudian penyitaan kendaraannya, banyak juga pembicaraan orang yang menyinggung masalah plat nomor 232 ini. “Yang jelas, apa yang dilakukan beliau tidak ada hubungannya dengan tarikat,” ucapnya seraya mengatakan Abdul Latif merupakan salah satu dari puluhan ribu jemaah pengajian yang juga merasa spesial dengan nomor tersebut. (jpg/bha)
Sumber: