Pengprov Podsi Banten, Arifal Raih Perak di Thailand
PEDAYUNG Banten Arifal berhasil meraih medali perak pada The 2018 South East Asian Canoe and Kayak Slalom Championships di Thailand, 9-11 Maret 2018. Arifal mendapat juara kedua pada nomor spesialisasinya yakni sprint putra setelah takluk dari atlet tuan rumah Thailand. Torehan medali perak Arifal menjadi bagian dari raihan 7 medali perak dan 1 perunggu atlet Indonesia yang tampil di Negeri Gajah Putih tersebut. Selain Arifal, Indonesia meraih medali perak dari Nopriadi (2 perak dari nomor slalom SEA dan sprint putra), Resky Wahyuni (sprint putri), Sumita Kurnia (2 perak, slalom SEA dan sprint putri), dan Maryati (slalom SEA putri). Sedang satu-satunya perunggu dihasilkan Chandra Destia Nugraha (slalom SEA putra) Menanggapi hasil yang diraih Arifal, Ahmad Yaman Sekretaris Umum Pengprov Podsi Banten menyatakan itu hasil itu membuat Arifal semakin tambah percaya diri sebelum tampil di Asian Games 2018. Karena ungkap Yaman, medali perak yang diraih Arifal mengalahkan pencapaian atlet Pelatnas lainnya di nomor sprint putra. "Sekarang status Arifal adalah andalan Indonesia di nomor sprint untuk Asian Games, tapi dia masih harus berjuang untuk bisa tetap berada di Pelatnas sampai pelaksanaan Agustus nanti," ujar Ahmad Yaman kemarin sore. Yaman pun yakin prestasi Arifal akan lebih meningkat setelah tampil di Thailand mengingat usainya masih terbilang muda. Sehingga pedayung kelahiran tahun 1997 itu masih punya kans untuk diperbaiki kemampuannya agar lebih optimal. Termasuk meningkatkan kemampuan Arifal sebelum tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 di Papua. Dengan usia sekarang Yaman cukup optimis, Arifal bisa meraih medali emas di PON XX nanti. "Syaratnya PJP harus berjalan lancar, karena ini jadi pegangan atlet untuk berlatih dan untukkehidupan sehari-hari. Kami ingin dia bisa konsentrasi untuk meraih medali emas di PON, tapi kami juga minta tolong untuk kesejahteraan atlet seperti Arifal bisa diperhatikan," ucap Yaman. Hal itu dikemukakan Yaman yang juga pelopor olahraga dayung di Banten, karena ketentuan mutasi atlet yang harus dua tahun sebelum pelaksanaan PON membuat banyak tawaran provinsi lain menghampiri atlet Pelatnas terutama yang berprestasi. "Kami akan berusaha sekuat tenaga menjaga atlet Banten, tapi kami mohon bantuan agar bisa mengatasi ini dengan pemberian kesejahteraan buat atlet," pinta Yaman. (apw)
Sumber: