Ratusan Warga Deklarasi Tolak Hoaks
SERANG - Ratusan warga yang tergabung dalam beberapa elemen masyarakat mendeklarasikan penolakan terhadap berita bohong (hoaks) di Jalan Veteran, Kota Serang, Jumat (9/4). Elemen masyarakat di antaranya, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Banten, GP Ansor Banten, Perhimpunan Remaja Masjid Indonesia (Prima) Banten, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banten, Ikatan Jurnalis TV Indonesia (IJTI) Banten, dan Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas). Dalam deklarasi tersebut, mereka berkomitmen untuk menolak hoaks dan ujaran kebencian. Kemudian menolak segala bentuk politisasi isu sara, provokasi yang dapat memecah belah bangsa, dan mendukung kepolisian untuk melakukan tindakan tegas terhadap penyebar hoaks serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pantauan Tangerang Ekspres, ratusan warga tersebut berkumpul di Jalan Veteran, Kota Serang dan secara bergantian melakukan orasi terkait penolakan hoaks. Setelah itu, semuanya melakukan penandatanganan pada banner yang telah disediakan sebagai tanda deklarasi menolak hoaks. Ketua Prima Banten, Efi Afifi mengatakan ada sekitar 20 organisasi masyarakat (ormas) dan elemen yang mengikuti deklarasi tersebut. Menurut dia, hoaks dapat memecah belah kondisi kehidupan dalam kebangsaan maupun keagamaan. “Deklarasi ini berangkat dari kegelisahan beberapa ormas dan elemen yang ada di Banten, sehingga kami sepakat untuk melakukan deklarasi ini,” katanya seusai deklarasi. Menurut dia, saat ini hoaks sudah bermunculan dahsyat, bahkan bila terus dibiarkan maka akan membuat Indonesia terpecah belah. “Secara subjektif di Banten, konteks pengajian ada saja yang cenderung membuat umat gaduh, mendeskriditkan paham tertentu bahkan mazhab dan pilihan ibadah tertentu. Dan juga sebelumnya kita pernah mendengar seorang guru di Banten yang ditangkap karena menyebarkan hoaks, maka dari itu kita mendukung aparat kepolisian,” paparnya. Sementara itu, Ketua IJTI Banten, Ferry Setiawan mengatakan bahwa saat ini hoaks ibarat tsunami informasi yang terus masuk ke dalam sendi kehidupan masyarakat. “Karena itu kita sebagai insan pers merasa perlu memerangi hoaks yang mengancam kebebasan pers dan kebebasan berpendapat, kami sepakat untuk menolak hoaks,” katanya. Dia mengaku, untuk menolak hoaks, pihaknya akan memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat lebih teliti dalam menyikapi suatu pemberitaan dengan mengecek ulang dan tidak langsung menyebarkan berita itu. (mg-03/tnt)
Sumber: