Expo Kopi Nusantara Pertama Digelar di Serpong

Expo Kopi Nusantara Pertama Digelar di Serpong

SERPONG-Kota Tangsel menjadi tuan rumah pertama perayaan Hari Kopi Nasional yang jatuh pada Minggu 11 Maret 2018 besok. Perayaan tersebut dibarengi dengan pameran dan Expo Kopi Nusantara 2018 yang diselenggarakan oleh Dewan Kopi Indonesia (Dekopi). Sedikitnya ada 30 booth stand yang hadir dengan beragam jenis kopi bercita rasa khas nusantara. Mulai dari kopi khas Sumatera, Jawa, hingga Bali. Pameran dan Expo tersebut berlangsung di Kawasan Intermark, Serpong, Kota Tangsel, sejak Jumat (9/3) hingga Minggu (11/3). Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, peryaan hari kopi ini menjadi momentum luar biasa. Apalagi kesempatan ini juga dijadikan penetapan Hari Kopi Nasional. “Tentu ini akan menjadi salah satu sejarah di Indonesia. Tangsel menjadi tempat dimana ditetapkannya Hari Kopi Nasional. Selama ini kopi Indonesia juga banyak dikagumi oleh kalangan dari luar negeri," kata Benyamin. Tidak hanya sebagai ajang untuk memajukan dan melestarikan cita rasa kopi nasional, pameran & Expo Kopi Nusantara 2018 menjadi daya tarik pariwisata di Kota Tangsel. Selain itu, dalam pameran ini akan ada ikrar pengurus Dekopi dan acara puncaknya diisi dengan pencanangan Hari Kopi Nasional. “Akan banyak pencinta kopi Indonesia yang akan datang ke sini. Apalagi seluruh kopi di Nusantara dihadirkan. Jadi dengan datang ke satu lokasi, mereka sudah bisa memilih sesuai seleranya,” ujarnya. Sementara, salah satu petani sekaligus pengusaha kopi Pande Made Oka mengatakan, meskipun saat ini pemerintah sudah memberikan perhatian kepada petani kopi. Namun, jika dibandingkan dengan negara lain yang juga unggul di sektor pertanian kopi, Pemerintah Indonesia dinilai belum maksimal dalam menanggulangi kebutuhan petani kopi. “Selama ini masih kurang adanya pembinaan dan fasilitas untuk para petani kopi. Jangan itu, bahkan untuk melestarikannya seperti pupuk aja susah didapatkan,” kata Pande saat ditemui di Pameran dan Expo Kopi Nusantara 2018. Sejak 2014, menurut Pande, pemberdayaan petani kopi sudah jauh meningkat. Hal ini mengikuti banyaknya peminat kopi di Indonesia saat ini. “Sekarang pecinta kopi di Indonesia semakin banyak. Kafe-kafe kopi juga sudah marak dimana-mana. Makanya wajar jika pemerintah memanfaatkan hal ini dengan cara memberdayakan petani kopi,” ujar Pande. Pameran dan expo kopi seperti ini sangat dimanfaatkan oleh para petani kopi. Sebab melalui ini, mereka bisa mengenalkan produk kopi yang dimiliki secara luas. "Kopi Indonesia itu berada di peringkat ke empat dunia. Sebagai petani kopi, berharap ada event seperti ini. Kami termotivasi, apalagi pencinta kopi dan pemilik kafe kopi datang semua. Kami juga terkena imbasnya karena penjualan dan pemasaran akan meningkat. Dalam kaitan ini pemerintah memiliki suatu perhatian,” pungkasnya. (mg-7/esa)

Sumber: