Manchester City vs Basel, Jaga Ritme Treble
KEMENANGAN atas Chelsea 1-0 pada Senin (5/3) lalu membuat Manchester City semakin dekat dengan mahkota Premier League musim ini. City juga memimpin 16 poin di depan rival terdekat yang juga kesebelasan tetangga, Manchester United. Usai menang di Piala EFL (26/2) lalu, kemudian posisi yang nyaman di Premier League, maka kiprah City di Eropa jadi ukuran penentu sukses tidaknya pencapaian sang pelatih Pep Guardiola. Dini hari nanti (8/3) di Etihad Stadium, City akan menjamu klub Swiss Basel pada leg kedua 16 besar Liga Champions. Pekerjaan The Citizen di pertemuan kedua ini lebih ringan. Sebab pada perjumpaan pertama di kandang Basel (14/2) lalu City menang 4-0. Gelandang City Ilkay Guendogan kepada ESPN kemarin (6/3) mengatakan tak ingin merasa cepat puas di domestik. Walau faktanya jumlah laga tersisa di Premier League (11 laga), jauh lebih sedikit ketimbang margin poin City-United (16 poin). "Saya tak tahu apakah bagus bagi kami kalau memenangi liga dengan cepat. Namun yang jelas kami ingin memenanginya musim ini,” kata Guendogan. Pemain 27 tahun tersebut berujar setelah nir trofi pada musim lalu merupakan satu aib bagi pelatih yang dikenal jenius dan bergelimang trofi seperti Guardiola. Tak heran jika musim ini tambal sulam pemain City terbilang revolusioner. Enam pemain didatangkan dengan angka total belanja mencapai GBP 255,7 juta (Rp 4,88 Triliun). Dan lima dari enam transfer tersebut merupakan pemain yang dikonsentrasikan membenahi pertahanan (satu kiper dan empat bek). Aymeric Laporte, pemain 23 tahun, yang didatangkan Januari lalu dari Athletic Bilbao menjadi pemain termahal dengan angka transfer GBP 57 juta (Rp 1,08 Triliun). Perbaikan oleh Guardiola ini menunjukkan hasil positif termasuk di level Eropa. Kalau musim lalu, City tersisih oleh AS Monaco di 16 besar, musim ini Guardiola berpeluang mencapai fase yang lebih baik. "Kami membutuhkan ritme yang terjaga agar bisa bermain selalu serius. Jadi, jika kami bisa memenangi liga lebih awal, mungkin saja kami akan kehilangan keseriusan untuk Liga Champions,” ucap Guendogan. Guendogan sendiri telah pulih konfidensinya setelah musim lalu selama enam bulan periode di City dihabiskan berkutat dengan cedera. Guendogan menjadi aktor penting di lini tengah City selain Kevin De Bruyne dan David Silva. Sedangkan pelatih City Guardiola dalam situs resmi UEFA mengatakan kemenangan 4-0 di leg pertama memberinya kenyamanan. Walau demikian menyonsong leg kedua, Guardiola menginstruksikan anak asuhnya tetap fokus agar tak jemawa. "Kami memang hampir ada di perempat final, namun di 16 besar Liga Champions ini waktu pertandingan adalah 180 menit. Dan kami tetap akan bermain serius pada leg kedua,” ujar pria berusia 47 tahun tersebut. Media-media di Inggris menyebutkan musim ini justru tantangan bagi City dan Guardiola adalah Eropa. Dengan angka belanja yang fantastis, bisakah Guardiola 'membeli' Si Kuping Besar ? Jelang pertemuan lawan Basel ini, hanya Fernandinho dan Benjamin Mendy yang cedera. Sedang Raheem Sterling diragukan kebugarannya. (jpg/apw)
Sumber: