Coppa Italia, Misi Balas Dendam 2016
TANGGAL 22 Mei 2016 jadi tanggal yang diingat kiper AC Milan Gianluigi Donnarumma. Ya, saat itu Rossoneri mengalami kegagalan meraih juara Coppa Italia usai ditaklukkan Juventus lewat pertarungan ketat selama 120 menit. Gol kemenangan Juve dibuat Alvaro Morata pada menit ke-110. Inilah yang ingin dibalas Donnarumma usai memastikan kembali bertemu Juventus di final Copa Italia 2017-2018 di tempat yang sama Stadion Olimpico, 9 Mei mendatang. Misi balas dendam diusung setelah Donnarumma menjadi pahlawan lolosnya Milan ke final usai menang 5-4 atas Lazio lewat pertarungan drama penalti hingga penendang ketujuh. Donnarumma menggagalkan 2 algojo eksekusi penalti Lazio Sergej Milinkovic Savic dan Lucas Leiva serta membuat penendang terakhir Lazio Luiz Felipe gugup dan tendangannya melayang jauh diatas mistar. Donnarumma hanya gagal menghalau sepakan Immobile, Marco Parolo, Lulic, dan Felipe Anderson. Di kubu Milan Bonaventura, Fabio Borini, Leonardo Bonucci, Calhanoglu, dan Alessio Romagnoli berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, setelah dua penendang pertama, Ricardo Rodriguez dan Riccardo Montolivo, gagal. "Kredit untuk seluruh tim atas performa yang luar biasa, karena kami bekerja sangat keras untuk mencapai final dan pantas mendapatkannya," Donnarumma mengatakan kepada Milan TV seperti dikutip Football Italia. "Kami adalah tim yang menakjubkan. Kami begitu padu, lawan sangat kesulitan membongkar kami. Pelatih membuat kami menjadi tim yang nyata, kami selalu bersama. Seperti yang pelatih katakan, tidak ada rasa lelah, itu cuma ada dalam pikiran," imbuhnya. Di babak final, Milan akan melawan Juventus yang sudah lebih dulu lolos dengan menyingkirkan Atalanta setelah menang lewat tendangan penalti Miralem Pjanic pada menit ke-75 . Pada 2015/2016, Milan dan Juve juga bertemu di partai puncak. Kala itu, Milan harus mengakui keunggulan Juve dengan skor 0-1. Donnarumma yang juga tampil di laga itu masih belum bisa melupakan kekecewaan tersebut. Ia pun bertekad membalas di final tahun ini. "Kami sekarang lebih berpengalaman daripada dua tahun lalu. Saya masih tidak bisa melupakan final itu dan kami akan mencoba untuk balas dendam," Donnarumma menyatakan. "Sekarang sulit mengalahkan kami, pelatih saat ini membuat kami menjadi tim yang solid," pungkasnya. Pada semifinal lain, Juventus lolos ke final usai Miralem Pjanic mencetak gol tunggal ke gawang Atalanta lewat titik putih. Gol menit ke-75 lolos dengan keunggulan agregat 2-0 setelah sebelumnya juga menang 1-0 di markas Atalanta. Keberhasilan melaju ke final Coppa Italia menjaga harapan Juve untuk mengukir treble. Tim arahan Massimiliano Allegri itu juga masih berpeluang di Serie A dan Liga Champions. "Atalanta adalah tim yang sangat bagus, mereka ada di semifinal dan menyulitkan banyak tim," pahlawan kemenangan Juve Miralem Pjanic kepada Rai Sport seperti dikutip Football Italia. "Saya ucapkan selamat kepada Juve untuk bagaimana kami bermain musim ini dan kami sudah mencapai satu target penting," dia menambahkan. Sementara Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini, mempertanyakan penalti yang didapat Juventus. Meski Atalanta kalah, Gasperini menyebut timnya telah merepotkan Juve. "Penalti itu mengada-ada, jadi sangat disayangkan," ujar Gasperini kepada Rai Sport. "Juventus adalah tim hebat dan sangat kuat, jadi kami telah menyulitkan mereka. Tak mudah menghadapi pertahanan Juventus, tapi setiap pemain tampil baik dan kami tak boleh berputus asa. Kami sudah lebih dekat dengan Bianconeri," ujar Gasperini. (apw/dtc)
Sumber: