Kios Jual Pupuk di Atas HET

Kios Jual Pupuk di Atas HET

MAUK – Seratusan lebih kelompok tani di Kecamatan Kemiri dan Mauk, terbantu pupuk bersubsidi dari pemerintah. Setiap satu masa tanam, dibutuhkan sedikitnya 3.969 ton pupuk untuk lahan perswahan seluas 4.410 hektare di dua kecamatan itu. Hal itu dikatakan Koordinator BPP Tegal Kidul Abdul Gopar kepada wartawan media ini, kemarin (12/2). Untuk memenuhi kebutuhan itu, pemerintah memberikan pupuk bersubsidi kepada petani di wilayah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Tegal Kunir Kidul, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang. BPP Tegal Kunir ini membawahi 105 Poktan di dua kecamatan itu. Gopar menjelaskan, kebutuhan pupuk berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) pada dua wilayah binaannya, yaitu pupuk urea sebanyak 225 kilogram per hektare (kg/ha), pupuk SP-36 sebanyak 50 kg/ha, NPK sebanyak 175 kg/ha di Kecamatan Kemiri. Kemudian, pupuk urea sebanyak 200 kg per hektare (kg/ha), pupuk SP-36 sebanyak 100 kg/ha, pupuk NPK sebnyak 150 kg/ha di Kecamatan Mauk. Gopar mengatakan, data kebutuhan tersebut berdasarkan rekomendasi BPP Tegal Kunir kepada Balai Penelitian Teknologi Pertanian, agar sebanyak 39 kelompok tani (Poktan) di Kecamatan Kemiri dan 66 Poktan di Kecamatan Mauk, bisa mendapatkan pupuk bersubsidi. Gopar menyebutkan, lahan persawahan di dua kecamatan ini seluas 4.410 hektare, 1.589 hektare di Kecamatan Kemiri dan 2.821 hektare di kecamatan Mauk. Untuk menyalurkan pupuk bersubsidi, sambungnya, Balai Penelitian Teknologi Pertanian, menunjuk dua distributor. Ini agar memudahkan petani untuk bisa cepat memperoleh pupuk bersubsidi. Di tempat berbeda, distributor pupuk Naga Jaya, Riyanto mengatakan, menjual pupuk bersubsidi ke toko sesuai harga yang ditetapkan, yaitu pupuk urea Rp 90.000/karung, pupuk SP-36 Rp 100.000/karung dan pupuk NPK Rp 115 ribu/karung. Berat setiap karung, lanjutnya, setiap karung berukuran 50 kg. Dari distributor ini, petani membeli ke kios yang ditunjuk oleh Balai Penelitian Teknologi Pertanian. Pengurus Toko Eka Wati Tani Dede mengatakan, pihaknya membeli pupuk urea bersubsidi dari distributor Naga Jaya seharga Rp 90.000/karung. Kemudian, dia menjual pupuk ini ke petani dengan harga Rp 100.000 sampai Rp 105.000/karung. walaupun pemerintah pusat menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) bersubsidi yang di jual toko senilai Rp 95.000/karung. “Penetapan HET oleh pemerintah pusat tidak bisa menutupi ongkos tukang dan pengiriman, kami menjual di atas HET agar operasional tertutupi serta sedikit menerima keuntungan,” kata Dede. Menanggapi hal itu, Ketua Gapoktan Waringin Sejati Mukhdin menyebutkan, dia mewajarkan harga yang dijual oleh Toko Eka Wati Tani, dia membeli pupuk urea bersubsidi dari toko ini. Menurutnya, toko ini memberikan harga jual ke petani berdasarkan jumlah pembelian dan jarak tempuh pengiriman. (mg-2)

Sumber: