SD Daan Mogot 1 Keroncong, Cetak Prestasi Bidang Sains

SD Daan Mogot 1 Keroncong, Cetak Prestasi Bidang Sains

  JATIUWUNG – Berbagai torehan prestasi yang diraih SD Daan Mogot 1 Keroncong, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang diraih tidak instan.  Untuk meraih prestasi memerlukan perjuangan dan ketekunan. Hal itulah yang dilakukan tiga siswa SD Daan Mogot 1 Keroncong, saat mengikuti olimpide sains nasional (OSN) SD tingkat Gugus 3, Kecamatan Jatiuwung. Ketiga siswa tersebut Nayla Rahma Fadila, peraih juara pertama. Daniel Felix Adi Nugroho peraih juara ketiga, serta yang terakhir Achmad Nugroho peraih juara harapan dua. Tidak mudah untuk meraih prestasi tersebut. Nayla, misalnya. Dia sudah dipilih oleh guru kelasnya sejak lama. Artinya sudah disiapkan sebelum kegiatan OSN dilaksakan. Hasilnya begitu membanggakan, SD Daan Mogot 1 Keroncong mampu mendominasi perlombaan. “Nayla, Daniel dan Nugroho anak yang berbakat di mata pelajaran matematika dan sains, bahkan semua mata pelajaran dia termasuk anak yang berbakat,” kata Fardiyem, Kepala SDN Daan Mogot 1 Keroncong, yang ditemui di ruang kerjanya, Kamis (8/2). Kata Fardiyem, untuk meraih prestasi bidang sains tidak mudah, pembinaan digiatkan lebih dari biasanya seminggu tiga kali dan ketika akan lomba lebih di fokuskan lagi bahkan seusai pulang sekolah pembinaan dilanjutkan kembali. Menurut Fardiyem, jika di sekolah lain pelajaran matematika maupun sains merupakan sebuah momok bagi para pelajar saat ini, namun berbeda dengan anak didiknya. Mereka sangat senang dengan pelajaran ini, bahkan memudahkan pembimbingnya dalam membimbingnya. “Karena sudah suka kami beri soal-soal mereka tidak akan bosan, meski menghabiskan satu sampai dua jam untuk mengerjakan soal. mereka betah untuk mengisi soal ini. Bahkan jika terdapat soal yang sulit, mereka tidak segan-segan untuk bertanya kepada guru.,” tutur Fardiyem. Materi olimpiade biasanya jauh lebih sulit dengan apa yang diberikan di sekolah, sehingga membuat ketiga siswa SD Daan Mogot 1 Keroncong mesti belajar khusus untuk bisa mengikuti lomba ini. Materi di sekolahnya hanya sebagai penunjang saja, sebab kalau sudah paham otomatis dia akan mengerjakan soal-soal tersebut di rumah. “Membutuh logika yang dalam terhadap anak-anak SD biasanya,” ucapnya. Ketiga siswa yang menjadi utusan OSN termasuk anak yang pintar dari semua bidang, karena mereka senang belajar. Jadi semua pelajaran ditekuninya dan membuatnya jadi tidak ada pelajaran yang dominan semua pelajaran rata-rata nilainya bagus. “Anaknya ambisius, mereka senang untuk belajar lebih dari yang lain,” tutur Fardiyem. (mas)

Sumber: