8 Makanan Diusulkan Pakai Tekhnologi Nuklir
CIPUTAT-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tangsel mengusulkan 8 jenis makanan untuk diawetkan menggunakan tekhnologi tenaga nuklir. Yakni, radiasi sinar gamma merah putih yang ada di Puspiptek. Diketahui, Iradiasi Gamma Merah Putih ada di bawah Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), di Puspiptek, Kecamatan Setu. Sebelum ini, Pemkot Tangsel telah membangun kerja sama dengan Batan untuk pemanfaatan teknologi ini. Kepala Bidang Industri pada Disperindag Kota Tangsel Ferry Payacun mengatakan, mengusulkan kepada Batan ada 8 jenis makanan yang diharapkan bisa diawetkan menggunakan radiasi sinar gamma. "Makanan tersebut merupakan produski industri kecil menengah," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (2/2). Ferry menambahkan, 8 makanan tersebut adalah tempe, tahu, bakso, nuget, sambal kemasan, bumbu-bumbu dapur dan makanan ringan. Ia berharap, awal April sudah bisa dilakukan pengawetan dan pelaku IKM dapat merasakan manfaatnya. Namun, sebelum semua terlaksana Disperindag dan bagian desiminasi Batan akan membuat perjanjian kerja sama (PKS) terlebih dahulu. Jika sudah dibuat PKS, pelaku IKM yang jumlahnya sekitar 1.000 akan dikumpulkan dan diberi arahan. "Hanya 8 makanan yang kita pilih untuk diawetkan karena paling banyak yang diprosuksi IKM," tambahnya. Masih menurut Ferry, perajin tempe di kelurahan Kedaung jumlahnya mencapai 200. Tak hany dipasarkan dalam negeri namun, sudah sampai manca negara. Tempe jika tidak diawetkan bisa bertahan hanya beberapa hari namun, setelah diradiasi dengan sinar gamma bisa bertahan selama satu bulan. Terkait rencana pengawetan makanan dengan menggunakan iradisi, belum bisa dipastikan pelaku IKM bayar atau tidak. "Itu sedang kita kaji dan akan ditungkan dalam PKS," jelasnya. Sementara itu, Kepala Bidang Diseminasi Batan Dimas Irawan mengatakan, rencana tersebut merupakan penerapan teknologi inovasi untuk pengembangan IKM di Kota Tangsel. "Kita punya teknolagi baru iradiator gamma merah putih yang memiliki potensi tingkatkan IKM dalam daya saing dalam hal pengawetan makanan," ujarnya. Dimas menambahkan, makanan yang akan diawetkan saat ini sedang dipetakan bersama namun, yang lebih didorong adalah makanan tradisional di Kota Tangsel. Nantinya konsepnya makanan akan bawa ke kantor Batan, lalu diiradiasi dan baru didistribusikan ke pasar. Menurutnya, semua makanan bisa diradiasi tapi, harus melalui uji laboratorium karena ada standar BPON yang harus dipenuhi. "Yang sudah teruji contohnya tahu, makanan siap saji seperti rendang," jelasnya. Pria ramah tersebut menjelaskan, usulan tempe dan sagon bakar bisa dilakukan iradiasi tapi, perlu diuji dahulu. Apa sudah memenuhi standar atau belum dan tiap makanan iradiasinya tentu berbeda-beda. Banyak kelebihan proses iradiasi dibanding pengawetan dengan bahan lain. Seperti, tidak meninggalkan residu bahan pengawet lainnya di makanan tersebut. Ia mencontohkan pengawetan rendang. Setelah diawetkan kondisinya bisa awet mencapai 1,5 tahun padahal biasnaya tidak diawetkan hanya bertahan satu minggu. "Kalau pengawetan secara konvensional hanya maksimal bertahan 6 bulan," ungkapnya. (bud/esa)
Sumber: