MEMBONGKAR PENGHALANG
VALENCIA - Rider Ducati Andrea Dovizioso pasti sadar jika seri penentuan gelar juara di Valencia nanti bukan tempat yang tepat baginya untuk bertarung. Trek tersebut bukanlah sirkuit yang cocok dengan Ducati. Sedangkan jika dilihat secara lay out, gaya balap sang rival Marc Marquez lebih pas. Sirkuit Ricardo Tormo lebih pas dengan motor lincah yang gampang diajak menikung. Karena banyak tikungan dengan perubahan arah sangat cepat. Trek yang membutuhkan downforce tinggi. Tak heran jika dalam lima tahun terakhir, Yamaha merebut tiga kemenangan di sana. Selain itu, lay out sirkuit Ricardo Tormo bersifat anti-clock wise alias berputar melawan arah jarum jam. Dengan begitu, tikungan yang mengarah ke kiri lebih banyak ketimbang ke arah kanan. Ada 9 tikungan ke kiri berbanding 5 ke kanan. Karakter inilah yang menguntungkan gaya balap Marquez. Di trek dimana jumlah tikungan ke kirinya lebih banyak, rider 24 tahun tersebut selalu tampil hebat. GP Amerika Serikat di Austin. GP Spanyol di Aragon, dan GP Australia di Phillip Island, dimana sirkuit berputar melawan arah jarum jam Marquez menang. Yang lebih mengerikan lagi bagi Dovi adalah rekan satu tim Marquez, Daniel Pedrosa adalah rider dengan jumlah juara terbanyak di Valencia. Yakni enam kali di semua kelas. Pedrosa mengenal sangat akrab lintasa ini. Jika Pedrosa juara, selesai sudah harapan Dovi. Tapi Ducati bersama Dovizioso sudah memenangi enam balapan sepanjang musim ini. Fakta tersebut membuktikan bahwa Desmosedici sudah jauh lebih adaptif di semua jenis trek. Di trek dimana Ducati sama sekali tidak diunggulkan, Dovi malah menang. Menghadapi balapan terakhir yang menentukan Minggu nanti (12/10) sudah barang tentu Dovi menyiapkan dirinya lebih matang. Dengan menakar kekuatan lawan, Ducati sebenarnya punya Jorge Lorenzo yang juga menjadi salah satu pebalap tersukses di Valencia setelah Pedrosa. Dia menjuara GP Valencia empat kali di kelas premium. Dua kali beruntun diraihnya di dua musim terakhir. Lorenzo sudah dipastikan akan membantu Dovi untuk menang. Lorenzo sendiri yakin, Dovi punya potensi besar memenangi balapan di Valencia. "Dovi adalah pebalap yang cerdas. Dia juga sangat mengenal luar dalam motor Ducati yang ditungganginya," ucap juara dunia tiga kali MotoGP tersebut. Pebalap Spanyol itu juga menduga Marquez sedang dalam tekanan besar menghadapi GP Valencia nanti. Karena sedikit saja kesalahan, gelar juara yang sudah satu tangan digenggamnnya akan lepas begitu saja. "Juga karena fakta bahwa meskipun Dovi membuat kesalahan (di Valencia nanti), situasinya tidak akan berubah (Marquez tetap menang)," tandasnya. Namun ada hal yang membuat Lorenzo yakin bahwa Ducati bisa juara di Valencia. Menurutnya, saat ini Ducati sedang dalam posisi terbaiknya sepanjang musim 2017. Dan yang lebih penting dari itu semua, apapun hasil GP Valencia nanti, Dovizioso tetap “juaranya”. Hanya ada dua pebalap yang mampu mengimbangi jumlah kemenangan Marquez dalam satu musim, sejak rider bernomor star 93 itu naik ke kelas MotoGP. Pertama, Lorenzo, kedua Dovizioso. Dovi bisa menjadi Nicky Hayden pada 2006 lalu. Sama sekali tak dijagokan menjadi juara dunia, rider Amerika Serikat yang tewas karena kecelakaan saat bersepeda itu berhasil mematahkan semua prediksi saat menumbangkan Valentino Rossi di seri terakhir. "Kita semua punya keterbatasan. Terkadang Anda berpikir sudah mencapai level tertinggi, tapi kemudian mendapatkan halangan di depan, lalu menemukan cara untuk menghancurkannya. Proses itu, yang sedang saya lalui musim ini,” ,” ujar Dovizioso. (jpg/apw)
Sumber: