Adaptasi Kolam Senayan, Langsung Test Kemampuan
JAKARTA - Pelatnas renang saat ini tengah menjalani pemusatan di Bali. Seperti saat persiapan menuju SEA Games 2017 di Kuala Lumpur Malaysia lalu. Tetapi itu tidak akan lama. Rencananya, I Gede Siman Sudartawa diproyeksikan segera menjajal venue kolam renang Senayan yang baru saja direnovasi. Itu cukup krusial mengingat venue yang sama bakal digunakan sebagai venue Asian Games 2018, di mana Indonesia menjadi tuan rumah. Dengan konsep semi Indoor, kolam renang Senayan bakal menjadi homeground skuad renang Indonesia setidaknya dalam 5-10 tahun ke depan. Dengan begitu, Siman dkk tidak harus lagi ngungsi jauh-jauh ke Bali. Dengan pemusatan di Jakarta, diharapkan pula proses kontrol PB PRSI bisa semakain maksimal. Terlebih, sejak menjalani pelatnas di Bali, PB PRSI memang masih melakukan pantauan langsung. Tetapi dengan di Jakarta, pantauan bisa berlangsung tiap hari. Mengingat potensi Indonesia di Asian Games cukup terbuka lebar via perenang jarak pendek. Siman misalnya di nomor 50 meter gaya punggung putra, Indra Gunawan ataupun Gagarin Yus di nomor gaya dada. Tetapi proyeksi tersebut cukup krusial dengan didukung rencana training camp di luar negeri. “Akan lebih mendukung bila kami menjalankan pelatnas di Senayan,” ujar Siman. Sedangkan Krapsi (Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia) yang akan berlangsung di Senayan sekaligus menjadi ajang test awal setelah pelatnas berlangsung Oktober lalu. Albert C. Sutanto, pelatih renang Indonesia menerangkan, hasil di Krapsi nanti juga menjadi catatan tim pelatih untuk menentukan program latihan menuju Asian Games nantinya. PB PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia) juga tengah menjajaki rencana training camp di luar negeri. “Opsinya di Australia dan Amerika Serikat, tapi nunggu keputusan PB PRSI dulu aja,” kata Albert. Namun, melihat potensi perenang Indonesia saat ini, rupanya tidak akan banyak perenang yang akan menjalani pelatnas di luar negeri. (jpg/apw)
Sumber: