Jawa Barat Jadi Tuan Rumah
JADWAL dan venue pertandingan babak 8 besar Liga 2 yang sudah tertunda selama tiga pekan, akhirnya menemukan titik terang. Dalam rapat anggota Executie Commitee (Exco) PSSI di Jakarta, siang kemarin (31/10), memutuskan babak perempatfinal itu menggunakan format home tournment yang terpusatkan di Bekasi, dan Cikarang, Jawa Barat. Dari hasil rapat tersebut, grup X yang terdiri dari Persis Solo, PSMS Medan, Kalteng Putra dan Martapura FC akan bertanding di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang. Sementara grup Y yang tergabung Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, PSPS Pekanbaru dan Mojokerto Putra akan bertarung di Stadion Patriot, Bekasi. Setelah rapat, Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi meminta maaf kepada seluruh peserta babak 8 besar atas tertundanya babak tersebut hampir tiga pekan. Menurut dia, penundaan tersebut adalah inisiatifnya langsung setelah melihat atmosfer pertandingan yang mulai meninggi. Apalagi setelah meninggalnya salah satu suporter Persita Tangerang di akhir babak 16 besar lalu. "Jadi, kalau setelah ini ada yang mau cari-cari kesalahan, silahkan saja salahkan saya. Saya yang tanggung jawab," kata Edy di depan para klub. "Sepak bola itu adalah hiburan tontonan tapi pada kenyataanya terjadi korban sehingga dengan terpaksa kompetisi harus kami hentikan," tegas pria yang juga Panglima Kostrad itu. Dalam pertemuan selama dua jam yang berlangsung di Markas Komando Strategis Angkatan Darat (Makostrad), Gambir, Jakarta Pusat itu, federasi juga memutuskan dua venue tersebut sebagai lokasi pertandingan babak semifinal dan final yang akan berlangsung pada 22 dan 25 November mendatang. Di babak 8 besa tersebut, Edy mempersilahkan semua suporter dari setiap klub untuk datang memberikan dukungan langsung kepada tim kesayangan mereka. "Kami tidak melarang suporter yang akan datang mendukung tim kesayangan mereka dan jumlahnya tidak kami batasi," tegas pria asal Medan, Sumatera Utara itu. Nah, untuk meminimalisir gesekan antara suporter dalam babak yang sangat penting itu, Edy mengungkapkan bahwa mereka akan meningkatkan jumlah aparat keamanan untuk mengawasi jalannya setiap pertandingan. "Dan, kalau ada klub yang rusuh, maka saya putuskan untuk mencoret dua tim itu dan tidak lolos ke babak berikutnya," tegas Edy. Di sisi lain, COO PT LIB (Liga Indonesia Baru) Tigorshalom Boboy menambahkan bahwa, semua yang sudah disampaikan oleh Ketua Umum tersebut akan mereka kawal untuk menjaga kualitas pertandingan. "Kami sudah siap menanggung semua konsekuensinya, termasuk biaya penyelenggaraan," papar Tigor. Seperti yang diketahui, babak 8 besar tersebut seharusnya digelar pada 20 Oktober lalu dengan salah satu peserta menjadi tuan rumah. Operator bahkan sudah melakukan open bidding untuk menjadi tuan rumah yang tepat. Dan, lima klub peserta sudah siap untuk menjadi tuan rumah, Persebaya dan PSPS untuk grup Y, sementara PSMS, Persis dan Martapura dari grup X. Namun, semua rencana itu bubar setelah terjadi bentrok antara suporter Persita Tangerang dan PSMS Medan dalam pertandingan babak 16 besar grup B di Stadion Mini Cibinong, Bogor, 10 Oktober lalu. Ketika itu, salah satu suporter tuan rumah, Banu Rusman harus kehilangan nyawanya karena pendarahan di bagian kepala. (jpg/apw)
Sumber: