Jamu Benfica, MU Ingin Ulangi Tradisi Hebat Sir Ferguson

Jamu Benfica, MU Ingin Ulangi Tradisi Hebat Sir Ferguson

MANCHESTER - Tiga klub raksasa Eropa, Manchester United, Barcelona, dan Paris Saint-Germain (PSG) langganan lolos ke babak 16 Besar Liga Champions. Tapi, pernahkah ketiga klub tersebut bisa memastikan tiket kelolosannya dengan cuma membutuhkan empat pertandingan pertama pada fase grup? Itu yang bakal terjadi dini hari nanti WIB. Faktanya, lolos 16 Besar dengan hanya bermodal 360 menit pertama bukan pencapaian biasa dalam perebutan Si Kuping Lebar – sebutan trofi Liga Champions. Di antara ketiga klub itu, hanya MU yang mampu melakukannya dua kali dari delapan partisipasinya di sedekade terakhir bermain di Liga Champions. Yaitu pada edisi 2007-2008 dan 2012-2013. Nah, capaian yang tak pernah lagi datang ke United sepeninggal Sir Alex Fereguson itu akan coba diulangi Antonio Valencia dkk dini hari nanti WIB. United menjamu Benfica dalam matchday keempat Grup ALiga Champions di Old Trafford, Manchester dini hari nanti WIB (Siaran Langsung SCTV/ beIN Sports 2 pukul 02.45 WIB). ''Kami harus secepatnya mengamankan kemenangan ini, sekaligus menjaga kans finis sebagai pemuncak grup,'' sebut gelandang bertahan United Nemanja Matic, saat diwawancarai di MUTV. Selain pernah mengalahkan Benfica pada matchweek 3 (19/10), United sebelumnya mengalahkan Basel (13/9) dan CSKA (28/9). Bukan hanya mengulangi tradisi lolos dengan empat kali menang beruntun di fase grup Liga Champions, United bisa kembali mencapai fase knockout lagi. Setelah mampu mencapai fase knockout pertama pasca era Ferguson berakhir dan berganti ke era David Moyes di 2013-2014, The Red Devils tak pernah lagi merasakannya. Sebelum absen musim lalu, United terseok-seok di fase grup pada edisi 2015-2016. Dan ini bisa jadi capaian terbaik United di fase grup Liga Champions pasca era Fergie. ''Asal, fokus kami tetap 100 persen, karena ini laga yang terpenting bagi perjalanan Liga Champions kami,'' lanjut mantan pemain Benfica itu. Maklum, United pernah gagal mencatat empat kemenangan beruntun dalam empat laga pertama fase grup Liga Champions. Tepatnya pada musim 2009-2010. Tempatnya pun sama, di Old Trafford. United yang masih diperkuat Edwin van der Sar kala itu ditahan CSKA 3-3 meski pada matchweek 3 mampu mengalahkannya 1-0 di Moskow. MU masih beruntung masih bisa punya tradisi empat kemenangan beruntun tersebut. La Blaugrana, julukan Barca, malah belum pernah sekalipun mencatatkannya sejak fase grup di Liga Champions hanya berjalan satu putaran musim 2004-2005. Walaupun, dalam kurun waktu itu mereka bisa empat kali mengangkat Si Kuping Lebar. Barca bakal menguji peruntungannya dengan bertandang ke Karaiskakis menantang tuan rumah Olympiakos Piraeus. Di Camp Nou, Barcelona, dua pekan lalu WIB Barca mempermak Thrylos, julukan Olympiakos, dengan skor 3-1. Apabila United hanya sial dengan imbang pada matchweek keempat, tidak demikian dengan Barcelona. Lionel Messi dkk musim lalu bahkan ternoda di laga keempat setelah dipecundangi 1-3 oleh Manchester City di Etihad, Manchester. ''Saya akan menunggu apa yang dia (Messi) bisa lakukan di sini. Yunani beda dengan Camp Nou, kami akan coba menghentikannya,'' klaim bek sekaligus kapten Olympiakos, Alberto Botia, dilansir Goal. Botia alumnus La Masia, dan Botia paham benar siapa La Pulga, julukan Messi. Begitu menghentikan Messi, maka ada peluang menganggu tim asuhan Ernesto Valverde itu mencatat empat kemenangan beruntun di fase grup Liga Champions. Tiga dari tujuh gol dari Barca di fase grup dicetak Messi. Sementara, Neymar sebagai mantan pemain Barca pun bakal jadi kekuatan PSG untuk mencatat streak empat kemenangan. Capaian yang belum pernah bisa dia lakukan semasa di Barca. (ren)

Sumber: