Raup Rp 600 Juta untuk Beli Ducati dan Foya-foya

Raup Rp 600 Juta untuk Beli Ducati dan Foya-foya

TANGERANG--Direktorat Siber Bareskrim Polri mengungkap otak pelaku pembobol jual-beli tiket online PT Global Networking. Pelakunya yakni Sultan Haikal (19) alias Haikal. Uang yang terkumpul dari hasil pembobolan tersebut mencapai hingga Rp 600 juta.

Bahkan Haikal menggunakan uang tersebut untuk membeli motor sport yang harganya mencapai ratusan juta rupiah.

“Saya belikan motor Ducati sama foya-foya. Nggak ada pengeluaran untuk investasi,” ujar Haikal kepada wartawan di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (4/4).

Sementara pelaku lainnya, Khairul alias MKU mengatakan mendapat pembagian uang dari hasil pembobolan hingga Rp 600 juta.

“Uang pembagian tidak menentu. Saya pribadi (mendapat) Rp 600 juta kurang lebih. Selebihnya juga untuk foya-foya,” ujar Khairul.

Akibat tindakan pembobolan tersebut, perusahaan PT Global Networking mengalami kerugian Rp 4 miliar lebih. Kasus tersebut sebelumnya dilaporkan oleh PT Global Networking selaku pemilik situs tiket.com pada 11 November 2016 lalu.

“Para pelaku melakukan illegal akses pada server PT Citilink Indonesia (www.citilink.co.id), akun milik PT Global Network (tiket.com) sejak tanggal 11-27 Oktober 2016 sehingga pihak tiket.com mengalami kerugian sebesar Rp 4.124.000.982,” terang Fadil seperti diberitakan detikcom.

Dari hasil penyidikan polisi modus mereka adalah dengan mempromosikan tiket dari hasil peretasan itu.

“Misalnya saya kemarin, bilang ada promo, diskon 50 sampai 70 persen dari harga normal,” ujar salah satu tersangka, Khairul atau MKU di Dirtipidsiber Bareskrim Polri, Cideng, Jakarta Pusat, Selasa (4/4).

Informasi mengenai promo tersebut disampaikan Khairul melalui akun media sosial. Ada juga informasi yang disebarkan melalu broadcast pesan.

Ketika ada pemesan, SH alias Haikal yang merupakan otak peretasan, kemudian melakukan aksinya. Dia masuk ke server situs tiket online untuk masuk ke sistem maskapai penerbangan.

“Kita nggak punya kode booking semua, misalnya ada yang mau dipesan ya itu baru ada kode bookingnya. Iya kalau pembeli baru biasa saya minta transfer duluan. Kalau udah langganan ada yang terbang dulu baru dibayar,” kata Khairul.

Berapa diskon yang mereka berikan?

“Tergantung kalau untuk perorangan rate-nya 70 persen dari harga normal, kalau yang rombongan 50 persen,” kata Khairul.

Menurut Khairul, aksi itu sudah mereka lakukan berulang kali. Ada lebih dari 1.000 transaksi sudah dilakukan. (det/bha)

Sumber: