Sinergi DKI-Tangerang Diharap Makin Efektif Atasi Masalah Macet, Banjir dan Pengangguran

Sinergi DKI-Tangerang Diharap Makin Efektif  Atasi Masalah Macet, Banjir dan Pengangguran

  TANGERANG--Pasangan gubernur baru Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara kemarin. Keduanya merupakan pasangan terakhir hasil pilkada serentak 2017 yang dilantik, dan akan memimpin Jakarta selama lima tahun ke depan. Walikota Tangerang Arief R Wismansyah berharap kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan Kota Tangerang semakin meningkat dan efektif di tangan pasangan gubernur baru. Terutama terkait penanganan masalah kemacetan, banjir, dan pengangguran. “Selama ini Pemkot Tangerang bersama Pemprov DKI Jakarta telah melakukan sinergi dalam menangani masalah perkotaan,” ujar Arief seperti diberitakan Detikcom, Senin (16/10). Bahkan Arief mengaku sudah melakukan pertemuan awal dengan Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan beberapa waktu lalu. Arief menyampaikan beberapa masalah krusial yang perlu ditangani bersama. “Kita sudah sampaikan masalah penanganan banjir, kemacetan, dan pengangguran kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Hasilnya sangat positif, dan DKI Jakarta siap bersinergi dengan Kota Tangerang dalam menyelesaikan masalah tersebut,” katanya. Adapun sinergi yang selama ini telah terjalin antara Pemkot Tangerang dan DKI Jakarta di antaranya menangani macet dengan beroperasinya bus TransJabodetabek, revitalisasi kali Mookervart, pengerukan kali, dan sungai di daerah perbatasan. Kerja sama yang selama ini terjalin, lanjut Arief, diharapkan terus meningkat. Misalnya penambahan busway koridor 13 hingga Ciledug, bahkan Poris Plawad. Begitu juga urusan administrasi, menurut Arief, diharapkan tak ada lagi sekat karena penanganan persoalan dibutuhkan sinergi bersama-sama. Penanganan itu seperti revitalisasi Situ Cipondoh agar tak membawa dampak ke Jakarta Barat. “Kita ingin adanya kolaborasi antara Pemkot Tangerang dan DKI Jakarta. Maka masalah perkotaan bisa diselesaikan secara menyeluruh,” pungkas Arief. Sementara, masyarakat Jakarta kini bersiap menagih janji-janji kampanya pasangan Anies-Sandiaga. Meskipun demikian, kemarin baik Anies maupun Sandiaga tidak langsung berbicara mengenai janji kampanye mereka. Saat ditanya program prioritas, Anies memastikan dia dan Sandiaga akan langsung bekerja. Meskipun demikian, Anies belum mau berbicara mendetail mengenai pekerjaannya dalam beberapa waktu ke depan. Yang jelas, dia akan fokus kepada janji-janji kampanye yang telah disampaikan kepada pemilih. Anies menuturkan, saat ini masa kampanye sudah usai, begitu pula persiapan menjadi gubernur. “Sekarang saatnya untuk kami menunaikan janji-janji,” terangnya usai dilanik di Istana Negara kemarin (16/10). Dia akan memulai pekerjaanya sesuai dengan rencana-rencana yang telah disusun. Meskipun demikian, Anies enggan menyampaikan lebih jauh apa saja program yang bakal diprioritaskan. “Ntar kalau sudah lepas seragam ini ya, baru ngomong 100 hari,” lanjut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu. Yang jelas, setelah menjadi gubernur, yang dilihat bukan lagi pemilih, melainkan seluruh warga Jakarta. “Jakarta harus menjadi milik semua,” tutur Anies. Semua warga Jakarta berhak mendapatkan kesejahteraan. Disinggung mengenai arahan presiden, Anies menyatakan Presiden tidak memberikan pesan khusus. “Kami ngobrol pribadi, pengalaman pakai seragam putih, pengalaman jadi gubernur dan walikota,” tuturnya. Rencananya, dalam satu dua hari ke depan Presiden akan meminta keduanya menghadap. (jpg/det/bha)

Sumber: