LEBIHI TITEL JUARA UMUM

LEBIHI TITEL JUARA UMUM

SEJARAH dicetak kesebelasan Tigaraksa usai final cabor sepakbola Porkab IV Tangerang tahun 2017, Jumat (13/10) sore di Lapangan Galaxy, Kadu Sirung, Pagedangan. Skuat Asuhan Dicky Oktriana mampu mempertahankan gelar juara cabor sepakbola setelah mengalahkan Legok dengan skor 1-0. Striker Tigaraksa Lingga Wahyu menjadi pahlawan kemenangan Tigaraksa usai menaklukkan kiper Tedi Hikal Fajri di menit 49. Sundulan Lingga memanfaatkan umpan tendangan penjuru mengarah ke pojok kiri gawang lawan tanpa mampu dihalau. Menanggapi prestasi tim ibukota Kabupaten Tangerang tersebut, Camat Tigaraksa Yayat Rohiman mengaku bangga karena Zurriat Alim Fahmi dkk tampil penuh semangat dalam membela tim daerahnya. "Saya salut pemain tetap pantang menyerah meski kesulitan membongkar pertahanan Legok dan tampil kompak sehingga tak kebobolan meski di serang di babak kedua," ujar Yayat. Mantan Camat Kelapa Dua ini pun menegaskan keberhasilan menjadi juara sepakbola merupakan bukti bahwa Tigaraksa memiliki banyak potensi pemain sepakbola. Keberhasilan tersebut sekaligus menjadi kesuksesan pembinaan sepakbola di Tigaraksa. "Meski kami secara perolehan medali jauh dibawah tim kuat lainnya tanpa mengurangi hormat pada atlet yang menyumbang medali emas. Kemenangan di sepakbola sebagai cabor favorit menjadikan kami serasa juara umumn Porkab," ucap Yayat. Manajer Tigaraksa Sopyan Hadi menambahkan kemenangan dapat terwujud karena pemain menjalankan intruksi pelatih dengan baik. Walau kedua tim bermain imbang, tapi Tigaraksa mampu lebih unggul dari Legok. "Pelatih mengintruksikan mematikan pemain tengah Legok dan itu berhasil dijalankan dengan baik oleh pemain. Sehingga Legok sulit mengembangkan permainan," jelas mantan pemain Persita itu. Apa yang dikemukakan Sopyan juga diamini Dicky Pelatih Tigaraksa yang menyatakan senang pemain mematuhi apa yang diinginkannya. "Semua berjalan baik sehingga kami bisa bermain optimal dan mencetak gol," ucap dicky. Di kubu Legok, sang arsitek Legok Boniek Suhamid mengatakan para pemainnya bermain di bawah penampilan sebenarnya. Apalagi pemain andalannya, Adam Lepo mengalami cedera jelang pertandingan sehingga lapangan tengahnya dikuasai Tigaraksa. “Itu yang membuat kami sulit berkembang pada pertandingan tadi,” pungkasnya. Ketua PSSI Kabupaten Tangerang Eka Wibayu menyatakan sejumlah pemain yang  tampil di final merupakan pemain Kabupaten Tangerang untuk Porprov V. "Ada beberapa pemain yang merupakan tim Porprov Kabupaten Tangerang. Dari sini jika ada pemain yang lebih baik, maka akan direkrut untuk membela Kabupaten Tangerang," tutupnya. Jalannya pertandingan memperebutkan medali emas paling bergengsi berlangsung seru. Di babak pertama, kedua tim sudah jual beli serangan. Tigaraksa dan Legok sama-sama mendapatkan peluang. Sayangnya, tak satu pun yang berakhir dengan gol. Di awal babak kedua, Tigaraksa tampil lebih menekan. Tim yang mengenakan seragam merah marun itu mencoba mengobrak-abrik pertahanan Legok mengandalkan akurasi umpan gelandang Rifky Mantopani dan melalui sisi sayap. Usaha itu membuahkan hasil positif. Melalui skema sepak pojok, Lingga Wahyu mencetak gol ke gawang Legok dengan sundulan kepalanya di menit 49. Skor 1-0 bertahan hingga peluit akhir berbunyi. (apw/jpg)

Sumber: