Manajemen Fokus Urus Korban

Manajemen Fokus Urus Korban

SATU anggota Laskar Benteng Viola (LBV) atau Viola asal Kota Tangsel Banu Rusman kembali menjadi korban kericuhan. Banu yang sempat mendapat perawatan akibat luka di bagian kepala di Instalansi Gawat Darurat (IGD) RSUD Cibinong, kemarin (12/10) sore meninggal dunia. Banu sendiri menjadi bagian dari 19 korban luka yang dirawat di RSUD Cibinong usai suporter Persita bentrok dengan aknum anggota TNI yang menjadi bagian pendukung klub PSMS Medan, Rabu (11/10) sore di Stadion Mini Cibinong, Bogor. Banu mengalami trauma di kepala akibat mendapat hantaman pukulan dari oknum anggota TNI usai laga Persita versus PSMS. Korban yang berusia 17 tahun kemarin malam masih disemayamkan di rumah duka di Kampung Nambo, Serpong, Kota Tangsel. Rencananya akan dimakamkan pagi ini di pemakaman umum setempat. Dikemukakan Andre Herdiansyah, Koordinator Tur LBV Persita versus PSMS, pihaknya sebenarnya tidak meyangka korban akan meninggal karena usai kejadian bentrok, Banu sempat mendatangi koordinator lapangan (Korlap) Viola. "Dia mengeluhkan sakit di kepala akibat dipukuli oknum TNI yang mendukung PSMS. Setelah itu dia kita bawa ke IGD RSUD Cibinong, dan dia harus menjalani rawat inap," ucap pria yang akrab disapa Jabrix. Pihak Viola sendiri menyatakan sampai kemarin malam belum bisa memastikan langkah apa yang akan dilakukan atas meninggalnya Banu. Seperti dikemukakan Anto Setyarosa, Ketua LBV, pihaknya masih mengutamakan mengurus pemakaman korban ketimbang memikirkan langkah-langkah lain. "Kami fokus ke keluarga korban dulu, langkah yang akan kami ambil semua kami serahkan kepada pihak keluarga. Tapi kami sih menginginkan ada pengusutan atas kejadian ini, tapi sekali lagi kami menunggu sikap keluarga," jelas pria yang akrab disapa Sis itu. Ditambahkan Sis, pihak LBV mengecam keras kejadian ini, namun pihaknya tidak habis pikir kenapa kejadian yang memakan korban jiwa kembali dialami organisasinya. "Ini jadi pelajaran yang sangat penting buat kami, padahal kami dalam setiap tur sudah selalu bersikap hati-hati," ucap Sis. Sementara manajemen Persita seperti dikemukakan Ali Subhan Waisulkarni Sekretaris Tim Persita sejauh ini baru melayangkan surat laporan kepada PSSI yang diteruskan kepada PT. Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi Liga 2. Surat laporan ini berisi kronologi kejadian ricuh yang melibatkan suporter Persita dengan suporter PSMS Medan. "Tapi yang utama kami sangat menyesalkan insiden ini, sekarang kami lebih mengutamakan untuk berbelasungkawa atas wafatnya Banu Rusman kepada keluarga," ucap Ali saat dihubungi tengah berada di rumah duka. Soal langkah-langkah lain yang akan diambil oleh manajemen tim terkait insiden ini, kata Ali masih menunggu rapat jajaran manajemen. Ali juga mengungkapkan sikap dan langkah apa yang diambil Persita nanti akan diumumkan. (apw)

Sumber: