Minta Tugu Mauk Tidak Dijadikan Tempat Demo
 
                                    TUGU MAUK: Para tukang ojek memohon aksi akbar unjuk rasa tidak digelar di Tugu Mauk, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, belum lama ini.-(Zakky Adnan/Tangerang Ekspres)-
TANGERANGEKSPRES.ID, MAUK — Sekelompok orang luar daerah menyerukan kepada masyarakat mengikuti aksi akbar unjuk rasa di Tugu Mauk, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (10/11) mendatang. Belum diketahui tuntutan dan motif demonstran dari luar daerah itu memilih Tugu Mauk sebagai tempat unjuk rasa.
Seruan itu viral di media sosial. Sementara, sejumlah masyarakat Kecamatan Mauk menilai kurang pas kalau aksi akbar unjuk rasa itu digelar di Tugu Mauk, sebab berpotensi mengganggu lalu lintas, perekonomian, keamanan, dan dunia pendidikan di sekitar Tugu Mauk.
Pengurus Komunitas Ojek Tugu Mauk, Sugandi, menyampaikan pelaksanaan aksi besar unjuk rasa di Tugu Mauk berpotensi mengurangi penghasilan masyarakat yang berprofesi sebagai ojek, khususnya yang mangkal di Tugu Mauk.
“Khawatirnya mengurangi penghasilan kami, karena kalau banyak-banyak (orang demonstrasi) pasti penyewa pada takut,” ungkapnya, belum lama ini.
Menurutnya, aksi akbar unjuk rasa pasti mengganggu kelancaran lalu lintas hingga menyebabkan kemacetan. Sehingga ia memohon tidak menggelar demonstrasi di Tugu Mauk.
“Yang penting jangan di Tugu Mauk kalau demo-demo. Demo mah silakan aja, cari tempat yang strategis. Tapi kalau di Tugu Mauk mah saya mohon dengan sangat, jangan di Tugu Mauk,” imbuhnya.
Terpisah, Humas SMPN 1 Mauk, Abung, mengatakan aksi akbar unjuk rasa di Tugu Mauk yang dekat dengan SMPN 1 Mauk akan mengganggu anak-anak sekolah yang sedang belajar.
“Yang namanya demo bisa ratusan ya, ratusan orang. Untuk itu sekolah sepertinya merasa terganggu,” imbuhnya.
Saat diminta merespons rencana aksi akbar unjuk rasa di Tugu Mauk, Pembina OSIS SMKN 5 Kabupaten Tangerang, Andi Pratama, mengatakan kebetulan SMKN 5 Kabupaten Tangerang sedang ada pembangunan. Jadi, pembelajaran dibagi jam pagi dan siang.
“Kelas 10 masuk pagi, kelas 11 masuk siang. Sehingga yang kami khawatirkan itu terjadi macet, sehingga keterlambatan belajar siswa yang dari arah sana,” kata Andi Pratama sambil menunjuk ke arah Tugu Mauk.
Sementara, Humas SMAN 2 Kabupaten Tangerang, Rahmatullah, mengatakan khawatir para siswa di sekolahnya mudah terprovokasi, terlebih Tugu Mauk adalah rute para siswa melintas saat berangkat dan pulang sekolah.
“Yang kami khawatirkan adalah anak-anak ikut serta dalam aksi tersebut karena memang jiwanya kan jiwa muda,” imbuhnya seraya mengatakan sebanyak 1.297 murid di SMAN 2 Kabupaten Tangerang. (zky)
Sumber:
 
                        
 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                
 
                                     
                                     
                                                 
                                                 
                                                