Nihil Senjata Tajam, Urine Pelajar Diperiksa Lima Siswa SMK di Ciledug Positif Ganja
CILEDUG--Lima pelajar SMK di Ciledug, Kota Tangerang, positif mengonsumsi narkotika jenis ganja. Kelimanya sempat diamankan dan dibawa ke Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tangerang kemarin, sebelum akhirnya diserahkan ke orangtua masing-masing. Lima pelajar tersebut diamankan oleh petugas Kantor Kesbangpol Kota Tangerang bersama BNN Kota Tangerang dan Polres Metro Tangerang saat menggelar razia. Kepala Seksi Ketahanan Bangsa dan Masyarakat Kesbangpol Kota Tangerang Achmad Dimyati mengatakan, awalnya razia menyasar kepemilikan senjata tajam. Pihaknya semula mendapat laporan dari warga yang menyebutkan pelajar SMK di Ciledug itu kerap terlibat aksi tawuran. “Informasinya, pelajar SMK tersebut sering terlibat tawuran, suka membawa senjata tajam untuk tawuran. Infonya disimpan di kantin. Sewaktu dirazia, nggak ada senjata tajamnya,”kata Achmad kemarin. Razia pun dilanjutkan dengan melakukan tes urine para pelajar. Dari 300 pelajar di 10 kelas berbeda, sebanyak 32 pelajar terindikasi sebagai pemakai narkoba. Namun, hanya lima yang urinenya terbukti positif mengandung narkotika. Lima pelajar itu sempat mengelak tidak menggunakan narkoba dan tidak memercayai hasil tes urine tersebut. Achmad berinisiatif melakukan tes urine yang kedua kalinya.“Karena tidak percaya, akhirnya kami adakan tes lagi dan hasilnya tetap saja positif,”tambahnya. Kelima pelajar tersebut akhirnya tidak bisa mengelak hasil tes yang dilakukan dua kali oleh BNN tersebut. Mereka akhirnya mengakui mengonsumsi ganja. “Kelima pelajar tersebut adalah AA pelajar Kelas X, EF pelajar Kelas XI, FA pelajar kelas XI, FR pelajar kelas XI dan RH pelajar kelas XII,”ujarnya. Achmad menjelaskan, kelima pelajar tersebut terbagi dalam dua kelompok, di mana AA kerap bermain bersama RH, sementara sisanya gemar nongkrong bareng. “AA ini anak kelas X, tapi sering diajak sama kakak kelasnya, RH,”ujarnya. Dia melanjutkan, dari kelima pelajar itu ada yang mengaku baru mengonsumsi dua minggu, ada juga yang mengaku tiga bulan. Berdasarkan hasil kesepakatan dengan sekolah, kelima pelajar kemudian dibawa ke Kantor BNN Kota Tangerang untuk diberikan pembinaan. Ketua Tim Berantas BNN Kota Tangerang Reza Pahleva mengatakan sudah berkoordinasi dengan sekolah terkait kelima pelajar tersebut. Menurut Reza, para pelajar ini adalah korban. “Karena pas ditanya tidak ada niat beli. Dan juga bukan pemakai murni,”ucapnya. Salah satu pelajar, bahkan mengaku ditawari rokok yang belakangan diketahui bercampur ganja saat sedang nongkrong di daerah Kota Tangsel. “Jadi pas lagi nongkrong disamperin sambil nanya, punya ceban nggak kalian masing-masing. Kalau ada sini tukar sama rokok (ganja,red),”ucapnya menirukan. Sementara AA mengetahui kalau RH itu sering menggunakan narkoba. Karena AA seirng mengantar RH membeli dan menggunakannya bersama-sama. Namun AA hanya mengantar dan menunggu RH sampai di depan gang daerah Kreo, Ciledug, sampai selesai bertransaksi. “Mereka sengaja tidak dibolehkan pulang. Mereka dibina selama sehari sebelum orangtuanya datang menjemput,”pungkasnya (mg-01/bha)
Sumber: