Digelar 2 Tahunan
JAKARTA - Rencana gelaran PON dalam dua tahun sekali menjadi perhatian banyak pihak. Salah satunya yakni mantan atlet nasional, Lukman Niode. Menurut dia, atlet kebijakan tersebut diharapkan menjadi titik balik kebangkitan olahraga nasional. Sebab, dengan demikian, pembinaan bisa terus berlangsung di level junior yang bisa dimaksimalkan buat pelapis atlet elit nasional. Kebijakan tersebut nantinya juga akan mengatur atlet elit agar tidak lagi berfokus untuk turun di PON. Selanjutnya, mereka akan difokuskan untuk berkompetisi di level internasional. Sekaligus untuk menaikkan level permainan mereka masing-masing. Pada kesempatan yang sama, Menpora Imam Nahrawi menginginkan supaya PON tidak hanya menjadi ajang adu gengsi semata. Untuk itu, Imam berencana mengundang KONI Pusat dan Gubernur seluruh Indonesia untuk menyampaikan niatan tersebut. “Jangan sampai PON ini kembali membebani anggaran negara terkait pembangunan venue,” ujarnya. Selanjutnya terkait venue ini Imam meminta daerah untuk memaksimalkan fasilitas yang sudah ada. Adapun pembangunan nantinya harus lebih terstruktur. “Sehingga pasca event tidak mangkrak seperti yang sudah-sudah,“ bebernya. Imam menegaskan bahwa pihaknya juga akan memperketat aturan transfer atlet. Sebagaimana diketahui, atlet menjadi komoditas penting yang dalam setiap gelaran PON. Transfer atlet menjadi hal yang wajar selama ini. Dengan adanya aturan PON dalam dua tahun sekali akan memaksa atlet dan KONI daerah terkait untuk menjalankan proses transfer dalam waktu yang cukup lama. Sebab, aturan dalam transfer atlet setidaknya membutuhkan waktu empat tahun lamanya. “Itu akan kami sesuaikan melalui Permenpora baru yang akan mengatur itu semua,” tegas Imam. (jpg/apw)
Sumber: