TPS3R Samudera Cegah Warga Bakar Sampah

TPS3R Samudera Cegah Warga Bakar Sampah

TPS3R: Sejumlah petugas memilah sampah di TPS3R Samudera, Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.-Dokumentasi TPS3R Samudera-Tangerang Ekspres

TANGERANGEKSPRES.ID, MAUK — Guna mencegah warga membakar sampah dan membuang sampah sembarangan, TPS3R Samudera mulai beroperasi mengangkut sampah dari permukiman warga di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, sejak sepekan lalu.

Ketua TPS3R Samudera, Iskandar, menuturkan bahwa pendirian TPS3R Samudera salah satunya bertujuan untuk membantu penanganan persoalan persampahan.

"Agar warga tidak bakar sampah dan tidak buang sampah di sembarangan tempat," ujarnya, didampingi Bidang Ops TPS3R Samudera, Rapiudin, dan Sekretaris/Bendahara TPS3R Samudera, Wiwi Wijayanti, Rabu (10/9/2025).

Dengan adanya TPS3R, menurut Iskandar, ini menjadi salah satu fasilitas bagi masyarakat desa agar tidak lagi membakar sampah dan tidak membuang sampah sembarangan.

"Sebab kita harus hati-hati. Membakar sampah dan membuang sampah sembarangan tidak bisa dianggap sepele, karena bisa berdampak terhadap kesehatan kita," ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa meski sekilas terlihat praktis dan sampah langsung lenyap dari rumah, membakar dan membuang sampah sembarangan menyimpan bahaya jangka panjang bagi kesehatan.

"Pasalnya, asap hasil pembakaran sampah bisa saja mengandung bahan-bahan kimia berbahaya yang dapat mengakibatkan polusi udara," jelasnya.

Ia menjelaskan, TPS3R Samudera didirikan di atas tanah aset desa seluas kurang lebih 2.500 meter persegi, dengan luas bangunan 23 × 23 meter persegi.

Lebih lanjut, TPS3R ini didukung oleh program CSR (Corporate Social Responsibility) dari PT Samudera Sarana Logistik, anak perusahaan PT Samudera Indonesia yang bergerak dalam bisnis depo kontainer.

Sementara ini, tambahnya, sebanyak 51 KK ikut berpartisipasi membuang sampah ke TPS3R, yang diangkut setiap hari oleh petugas, kecuali hari Minggu.

"Hasil kesepakatan bersama, tarif pelayanan jasa kebersihan senilai Rp5 ribu per pekan," imbuhnya, seraya berharap nantinya TPS3R Samudera hanya membuang 20 persen, bahkan 0 persen residu ke TPA Jatiwaringin.

Di tempat yang sama, Tim Samudera Peduli, Pandu Waliyyu, mengungkapkan bahwa pihaknya ingin kegiatan kemasyarakatan yang didukung tidak sekadar berlangsung sehari dua hari.

"Karena itu, kami membantu mulai dari pembentukan pengurus TPS3R, studi tiru pengurus TPS3R, memohon pemanfaatan lahan aset desa, izin lingkungan, sampai penyediaan gerobak motor dan pembangunan TPS3R," imbuhnya. (zky)

Sumber: