Jadi Kowad, Wajib Berprestasi Lebih Baik
DARI peraih 5 medali emas yang diraih taekwondoin Banten yang diwakili atlet Kabupaten Tangerang pada Bandung Internastional Taekwondo Open 2017, 23-24 September terselip nama Desti Wulandari. Atlet peraih medali perak Pra PON XIV tahun 2015 ternyata seorang anggota TNI dari kesatuan Pusintelad TNI Angkatan Darat (AD). Desti merupakan anak pasangan Parwoko dan Sarwiati memilih menjadi anggota TNI atas dorongan orang tua, terutama ayahnya. Ia pun rela melepaskan status mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang dimilikinya demi menjadi anggota Kowad (Korps Wanita Angkatan Darat). "Saat PON di Bandung ada perekrutan anggota TNI, atlet yang tampil di PON bisa melamar jadi anggota TNI. Saya langsung daftar setelah PON dan Alhamdulillah lolos," kenang Desti. Pilihan yang harus dilakoni dengan menjalani pendidikan selama 4 bulan di Secaba (Sekolah Canon Bintara) di Bandung lewat jalur unggulan atlet. Empat bulan latihan yang dijalani Desti dilalui dan mendapat pangkat Serda (K) di depan nama Desti Wulandari. Namun setelah ditetapkan menjadi anggota TNI, tanggungjawab besar disematkan pada pundaknya selain tugas sebagai anggota TNI. Desti mengaku selain diberikan kemudahan dalam berlatih, pihak TNI juga mewajibkan anggota mereka yang juga atlet untuk berprestasi lebih baik. "Makanya saya punya target setelah juara di Thailand dan Bandung untuk bisa bertahan di Pelatda Jangka Panjang KONI Banten dan meraih prestasi di PON XX/2020 di Papua. Saya ingin bisa meraih medali di PON di Papua untuk memperbaiki prestasi saya di PON Jawa Barat yang hanya masuk 8 Besar," tegasnya. Prestasi di PON juga dikejar dara kelahiran Sleman, 30 Desember 1996 agar bisa membuat bangga TNI AD, orang tua dan pelatih. "Saya ingin membuktikan masuk TNI harus bisa berprestasi lebih baik," tutupnya. (apw)
Sumber: