PANONGAN UBAH SEJARAH
REKOR tidak pernah menang kesebelasan Kecamatan Panongan atas Kecamatan Tigaraksa, Rabu (27/9) akhirnya mampu diubah pada laga perdana Grup D cabor sepakbola Porkab IV/2017. Duel klasik sepakbola Kabupaten Tangerang yang dilangsungkan di Lapangan Pasir Randu, Curug tersebut mampu dimenangkan kesebelasan Panongan dengan skor 2-1. Kemenangan skuat asuhan Mustopa Aji harus dilalui dengan susah payah dan dramatis. Pasalnya usai imbang tanpa gol di babak pertama, Panongan tertinggal lebih dulu lewat gol cantik Raka Prasetya pada menit 48. Sepakan dari luar kotak penalti tak mampu dijangkau kiper Defi Bastian. Butuh waktu enam menit Ari Budiman menyamakan skor di menit 54 usai memanfaatkan kemelut di depan gawang Kevin Khaerol E menjadi gol. Dan setelah melakukan serangan bergelombang, Panongan memastikan gol kemenangan melalui striker Usman Ismail pada menit 65 melalui sontekan, memanfaatkan kurang lengketnya Kevin menangkap bola. Skor 2-1 bertahan hingga usai laga. Menanggapi kemenangan Panongan, sang arsitek Mustapa Aji mengucap syukur dan senang karena pemainnya memiliki mental bertanding pantang menyerah. Diakui Aji, sapaan Mustopa Aji, mental pemain telah ditempa sebelum laga dengan mengingatkan pemain atas pahitnya kekalahan 3-0 dari Tigaraksa pada laga Bupati Cup V awal tahun ini. "Alhamdulillah pemain mampu bangkit meski tertinggal lebih dulu, saya melihat kunci kemenangan kami kali ini adalah karena faktor Motivasi. Karena meski secara permainan kami menguasai tapi permainan berimbang," tegas pria yang juga asisten pelatih Perserang ini. Meski menang, Aji tetap mengingatkan pemainnya untuk tetap fokus pada pertandingan di Grup D dan meraih kemenangan demi kemenangan. Itu wajib dilakukan mengingat persaingan di Grup D terbilang ketat. Selain menghadapi Tigaraksa, di Grup D juga bergabung juara Bupati Cup V/2017, Curug dan Kosambi yang pada pertandingan kedua kemarin berakhir 1-0 buat tuan rumah. "Curug dan Kosambi bukan tim sembarangan mereka mampu berprestasi di Bupati Cup lalu, itu membuktikan kekuatan mereka harus diwaspadai. Yang penting pemain tetap fokus," ucap Aji. Peringatan serupa dikemukakan oleh Surya Manajer tim Panongan karena diakuinya Grup D adalah "Grup Neraka" Porkab IV. Apalagi Surya melihat masih ada kelemahan yang nampak pada Verel Jalu dkk saat menghadapi Tigaraksa, terutama di lini pertahanan yang tak 100 persen fokus mengawal lawan. "Kemenangan ini buah kerja keras pemain dan pelatih yang kompak untuk meraih kemenangan, ini menjadi modal kami menghadapi Curug di pertandingan kedua. Tapi evaluasi tetap ada terutama di lini belakang," ucap Surya. Di kubu lawan, Pelatih Tigaraksa Dicky Oktriana mengaku ada dua hal penyebab kekalahan pasukannya. Pertama masalah stamina pemain yang tak mampu bermain selama 80 menit pertandingan. "Yang kedua penyebabnya adalah kepemimpinan wasit yang kurang cermat sehingga banyak keputusan yang merugikan kami. Ada dua keputusan yang kami nilai tidak fair," ujar Dicky. "Pertama kami hasrusnya sudah memimpin di babak pertama tapi wasit tak mengesahkan gol kami meski bola sudah lewat garis gawang, lalu gol kedua Panongan kami nilai sudah offside lebih dulu karena saya ada disamping hakim garis," ulas Dicky. (apw)
Sumber: