Pembunuhan Sadis di SMA Taruna Nusantara, DPR Desak Polisi
Anggota Komisi X DPR Reni Marlinawati mengutuk keras atas meninggalnya siswa SMA Taruna Nusantara, Krisna Wahyu Nurachmad. Kematian yang tidak wajar membuatnya meminta aparat penegak hukum segera mengungkap kasus tersebut dan menangkap siapa pelakunya.
Dia juga mendorong agar pelaku mendapat sanksi yang setimpal agar memberi efek jera. ’’Saya yakin, aparat penegak hukum dalam waktu yang tidak lama dapat mengungkap siapa pelaku atas meninggalnya Krisna Wahyu Nurachmad," ujar Reni saat dihubungi, Sabtu (1/4).
Menurut politikus Partai Perstuan Pembangunan (PPP) itu, kejadian tersebut melengkapi berbagai peristiwa yang sebelumnya telah terjadi di berbagai daerah. Berbagai peristiwa itu, menjadi peringatan bagi seluruh stakeholder di dunia pendidikan untuk merumuskan dan melakukan tindakan nyata untuk menyudahi aksi kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan di Indonesia.
Penanaman pendidikan akhlak, termasuk Pancasila terhadap anak didik, tutur Reni harus ditanamkan secara benar dan dipastikan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain lingkungan juga harus dipastikan steril dari paparan negatif yang dapat dicontoh oleh pelajar.
"Medium paparan negatif mulai dari tontonan televisi dan konten siber harus secara tegas ditindak oleh aparat negara," katanya.
Persoalan tontonan yang memberi pengaruh negatif terhadap anak usia pelajar ini seperti virus yang telah merusak sendi peradaban masyarakat Indonesia. Ungkap dia, semua pihak harus menyelesaikan persoalan ini dengan tuntas.
"Sehingga persoalan yang menimpa pelajar dalam dunia pendidikan tidak menjadi gunung es yang akan merusak kehidupan," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang siswa Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara di Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Krisna Wahyu Nurachmad, ditemukan meninggal di kamar graha siswa (barak) sekolah tersebut pada Jumat pagi, 31 Maret 2017. Dia diduga menjadi korban pembunuhan.
Di tempat kejadian, petugas kepolisian menemukan sebilah pisau di kamar mandi yang diduga digunakan untuk membunuh korban. Selain itu, ditemukan baju dan celana yang diduga milik pelaku pembunuhan yang dibuang di tempat sampah. Pada baju dan celana itu, terdapat percikan darah korban. (cr2/JPG)
Sumber: