Klopp Bukan Keledai
LEICESTER – Kekalahan back to back dari lawan yang sama dalam semusim? Sejak duduk di kursi pelatih Liverpool pada 8 Oktober 2015 silam, Juergen Klopp tidak pernah mengalaminya. Tetapi, semua itu bisa saja berubah ketika Klopp kembali duduk di bench King Power Stadium, Leicester, malam nanti WIB. Tepatnya saat Liverpool bertamu untuk kali kedua dalam kurun waktu 3 x 24 jam kontra tuan rumah Leicester City. Setelah ditekuk 0-2 dan disisihkan Leicester pada babak ketiga Piala Liga, Rabu lalu WIB (20/9) apakah itu terulang lagi dalam Premier League? (Siaran Langsung RCTI/ beIN Sports 1 pukul 23.30 WIB) "Saya masih berpikir positif," sebut Klopp, dikutip BBC Sports. Hanya, Klopp tak punya modal kuat untuk itu. Terutama lini pertahanannya. Klopp sudah pasti kehilangan Dejan Lovren yang cedera punggung. Sementara Joel Matip cedera ringan. Sehingga hanyalah Ragnar Klavan dan Joe Gomez opsi yang fit untuk itu. Kombinasi Klavan-Gomez yang berada di balik kekalahan The Reds sebelumnya. "Kami berharap semua masih bisa berubah," harap Kloppo, sapaan akrabnya. Hanya, di perkembangan terakhirnya, Matip masih bisa dimainkan. Terlepas dari siapa bek tengahnya, Jordan Henderson dkk perlu belajar dari kekalahan tengah pekan lalu. Parahnya komunikasi antara pemain belakang dan kelemahan saat menghadapi bola-bola crossing jadi kunci mudahnya Leicester menembus gawang Danny Ward. Hampir separo gol ke gawang Liverpool berawal dari skema bola-bola atas. Baik dari crossing atau set pieces. Meski, Klopp kali ini menjanjikan bakal berbeda. Dalam konferensi persnya Klopp menyebut bertahan dari bola-bola kedua jadi handicap bagi pertahanannya. Gol Shinji Okazaki contohnya. "Untuk bola kedua ini kami tidak memiliki formasi yang bagus. Kami perlu lebih bertarung untuk bola ini, kami perlu lakukan dengan cara yang berbeda," tutur Klopp. Dari empat center back-nya, Matip dan Lovren yang punya persentase sukses duel udara di atas 75 persen. "Jika Anda bertanya ke saya, tim seperti apa yang saya inginkan, sempurna di saat bertahan dari bola-bola set pieces tapi tidak bisa bermain sepak bola, atau sebaliknya. Saya masih memilih untuk opsi yang pertama, seperti yang bisa Anda bayangkan," lanjut Klopp. Apalagi, Jamie Vardy yang notebene paling akrab dengan gawang Liverpool sudah dapat dimainkan setelah tengah pekan lalu absen. Vardy menciptakan lima gol dan satu assist di enam kali pertemuan bakal kembali menghantui gawang The Foxes. "Kami telah belajar dari kemarin (kekalahan di Piala Liga). Kami bisa mengatasinya," koar Matip diwawancarai NBC Sports. Terpisah, kiper Leicester Kasper Schmechel tidak melihat hasil di tengah pekan kemarin jadi patokannya. Sebaliknya, Schmeichel justru mengkhawatirkan Liverpool akan bangkit pada lawatan keduanya kali ini. "Kami bisa melihat Klopp tidak gembira setelah laga kemarin. Maka dia kali ini pasti ingin reaksi lebih dari pemainnya. Itu yang kami yakini," klaim Schmeichel, di dalam wawancaranya di Mirror. Schmeichel pun menyebut lini depan Liverpool bakal kembali menggila kali ini. "Untuk sisi itu (serangan) mereka yang top, lihat lini depan mereka, itu sangat menakutkan. Mereka itu sangat mengalir dan cepat pergerakannya," katanya. Musim ini, baru Chelsea yang bisa dua kali membobol gawang Leicester di kandang. Bisakah Liverpool melakukannya? (jpg/apw)
Sumber: