Perpanjangan Izin Tinggal WNA Diperketat

Perpanjangan Izin Tinggal WNA Diperketat

Petugas Imigrasi Bandara Soekarno Hatta tengah melakukan pemotretan WNA yang memproses perpanjangan izin tinggal.--

TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan memperketat proses perpanjangan izin tinggal bagi warga negara asing (WNA).

Berdasarkan Surat Edaran Nomor IMI-417.GR.01.01 Tahun 2025 yang akan efektif berlaku mulai sejak 29 Mei 2025, WNA yang berada di Indonesia wajib melakukan pengambilan foto dan wawancara di kantor imigrasi saat mengajukan perpanjangan izin tinggal.

 

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman mengatakan, Ditjen) Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan menetapkan peraturan baru dalam pengurusan izin tinggal bagi warga negara asing (WNA) di Indonesia. Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor IMI-417.GR.01.01 Tahun 2025. Dalam proses perpanjangan izin tinggal, WNA melakukan pendaftaran permohonan izin tinggal dan pengunggahan dokumen persyaratan secara online melalui website evisa.imigrasi.go.id. Prosedur tersebut juga berlaku bagi WNA pemegang visa on arrival (VoA).

 

"Peraturan ini ditetapkan sebagai damage control, meminimalisir penyalahgunaan izin tinggal bagi WNA yang ada di Indonesia," ungkap Yuldi dalam keterangannya, Minggu (1/6/2025).

 

Dia menjelaskan, kebijakan ini ditetapkan guna memperketat dalam upaya  meminimalisasi potensi penyalahgunaan izin tinggal, menjaga ketertiban administrasi keimigrasian serta mengawasi peran penjamin WNA.

 

Dia memaparkan, perubahan tata cara perpanjangan izin tinggal ini atas dasar hasil   evaluasi menyeluruh oleh Ditjen Imigrasi. "Kami mendapati bahwa angka penyalahgunaan izin tinggal dan juga penjamin yang tidak memenuhi tanggung jawabnya masih tinggi. Pada operasi penanaman modal asing (OPS PMA) contohnya, yang dilakukan bersama BKPM selama triwulan pertama 2025, Ditjen Imigrasi berhasil menjaring total 546 WNA dengan dugaan penyalahgunaan izin tinggal serta total 215 perusahaan yang diduga fiktif dan perusahaan bermasalah yang telah dicabut izin usahanya oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal(BKPM),” papar Yuldi.

 

Berdasarkan data statistik periodik tindakan administratif keimigrasian pada periode Januari sampai April 2024, Yuldi menyebut sebanyak 1.610 WNA sedangkan periode Januari sampai April 2025 sebanyak 2.201 WNA. Adapun kinerja penegakan hukum berdasarkan tindakan adminitratif keimigrasian pada tahun 2025 meningkat signifikan dengan adanya kenaikan sejumlah 36,71 persen.

 

Yuldi menjelaskan, mengacu kepada UU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, dalam Pasal 63 Ayat (2) disebutkan bahwa penjamin bertanggung jawab atas keberadaan dan kegiatan orang asing yang dijamin selama tinggal di wilayah Indonesia serta berkewajiban melaporkan setiap perubahan status sipil, status keimigrasian dan perubahan alamat. Bagi WNA yang termasuk kelompok rentan seperti lanjut usia, penyandang disabilitas, ibu hamil, ibu menyusui serta sedang dalam kondisi mendesak, proses pendaftaran permohonan,penyerahan dokumen hingga pembayaran dapat dilakukan secara langsung bersamaan dengan foto dan wawancara di kantor imigrasi (walk-in) dan dibantu oleh petugas.Yuldi juga mengimbau kepada seluruh warga negara asing yang sedang memproses perpanjangan izin tinggal atau perubahan data agar memberikan keterangan yang benar pada saat melakukan wawancara dengan petugas. 

Sumber: