Guru PAUD Dilatih Pengasuhan Penanganan Stunting

Guru PAUD Dilatih Pengasuhan Penanganan Stunting

Caption : Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Deden Deni (dua kiri) memberikan sambutan saat pelatihan pengasuhan penanganan stunting.-Dindikbud For/Tangerang Ekspres-


TANGERANGEKSPRES.ID - Sebanyak 60 guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kota Tangsel mendapat pelatihan atau pengasuhan penanganan stunting.  

Pelatihan tersebut diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel di Sall Marina Hotel, 5 hingga 6 November 2024.

Diketahui, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama. Kepala Dindikbud Kota Tangsel Deden Deni mengatakan, peserta pelatihan adalah 60 guru PAUD dari perwakilan 7 kecamatan.

"Pelatihannya guru punya tugas memantau pertumbuhan anak disekolahnya, mengedukasi orangtua bagaimana pola asush dan pola makan anak," ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.ID, Rabu (6/11/2024).

Deden menambahkan, berbicara stunting tentu kita bicara usia emas. Dari 1.000 kehidupan pertama dari usia janin sampai 2 tahun butuh tritmen khusus supaya anak lahir dengan sehat dan seimbang gizinya.

"Pada umumnya stunting mulai terjadi ketika anak masih dalam kandungan, lalu akan terlihat ketika mereka memasuki usia 2 tahun, yakni 1.000 hari pertama kehidupan," tambahnya.

Menurutnya, pihaknya menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan dalam pelatihan tersebut. Dimana di Kota Tangsel sendiri saat ini terdapat sekitar 800 guru PAUD.

"Guru PAUD dipilih karena usia stunting adalah usia-usia dini. Anak-anak usia dini supaya pertumbuhannya terpantau normal atau tidak," jelasnya.

"Ini perwakilan kecamatan dan harapannya nanti mereka memberikan informasi yang diperoleh kepada guru PAUD lainya. Tujuannya tentu menurunkan angka stunting," tuturnya.

Diketahui, Pemkot Tangsel terus berupaya menurunkan angka stunting yang saat ini masih menyentuh di 9,2 persen. Kolaborasi dengan berbagai lintas sektor dilakukan untuk mewujudkan Kota Tangsel bebas stunting.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar mengatakan, angka stunting di wilayahnya saat ini menyentuh di 9,2 persen. Dinkes saat ini masif melakukan penekanan intervensi spesifik hingga pemeriksaan kesehatan untuk ibu hamil.

"Berbagai upaya kami lakukan dan telah berhasil membawa angka stunting di Tangsel mengalami penurunan drastis, dari 19,9 persen dan sekarang turun jadi 9,2 persen," ujarnya.

Allin menambahkan, pihaknya saat ini sedang berkolaborasi dengan berbagai lintas sektor, untuk mewujudkan wilayah bebas stunting. "Berbagai langkah seperti pemberian makanan tambahan lokal bagi balita dan ibu hamil hingga pelaksanaan pos gizi di seluruh kelurahan," tambahnya. (*)

Sumber: