Buyar di Detik-detik Akhir
SEMARANG - Kesebelasan sepak bola pelajar Banten yang berlaga di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIV Jawa Tengah (Jateng) 2017 menelan pil pahit pada pertandingan awal babak penyisihan grup. Tim besutan Wawan Hermawan harus mengakui ketangguhan kesebelasan Jawa Barat (Jabar) dengan skor 2-1 pada laga yang terhampar di Stadion Pandanaran, Wujil, Kabupaten Semarang, Rabu (13/9) sore. Jalannya pertandingan di babak pertama terlihat tidak berimbang. Jabar terlihat mendominasi jalannya pertandingan dan mengurung lini bertahan Banten. Sementara Banten hanya sesekali mengancam lini bertahan Jabar melalui serangan balik. Terus digempur akhirnya gawang Banten yang dikawal Tb Satya Haprabu jebol juga. Gol Jabar tercipta di menit ke-35 melalui tendangan keras Satrya Arya Guntara dari dalam kotak penalti. Keunggulan Jabar bertahan hingga babak pertama usai. Memasuki babak kedua, Banten sudah mulai bermain terbuka dan mendikte jalannya pertandingan. Bahkan kombinasi serangan yang digalang Diky Riansyah dkk sempat merepotkan lini bertahan Jabar. Bahkan penjaga gawang Jabar Bondan Eryo Kusumah harus jatuh bangun menyelamatkan gawangnya agar tidak kebobolan. Kokohnya pertahanan Jabar akhirnya mampu ditembus pemain Banten untuk menyamakan kedudukan menjadi 1-1 melalui gol cantik dari striker Banten Fergie Dimas Azzuri pada menit ke-63. Mampu menyamakan kedudukan, kesebelan Banten tidak lantas berpuas diri. Andi Irawan dkk terus menggempur lini bertahan Jabar. Terdapat tiga peluang manis yang dimiliki Banten dan diantaranya membentur tiang gawang Jabar. Skor 1-1 bertahan hingga memasuki menit ke-90. Pertandingan sendiri sepertinya akan berakhir imbang lantaran wasit memberi tambahan waktu 2 menit. Tapi petaka muncul di 30 detik akhir jelang bubar, Jabar mampu mengoyak gawang Banten. Lagi-lagi Satrya Arya Guntara menjadi mimpi buruk penjaga gawang Banten Tb Satya Haprabu. Melalui kemelut di depan gawang Banten, Satrya mampu menyundul bola untuk membawa Jabar unggul 2-1. Keunggulan Jabar bertahan hingga wasit meniup peluit panjang bertanda berakhirnya babak kedua. Dengan hasil ini, Banten yang tergabung di grup C bersama Jabar dan Sumatera Selatan (Sumsel) harus berjuang semaksimal mungkin di laga akhir menghadapi Sumsel pada Kamis (14/9) pukul 08.00 WIB. Sementara itu kesebelasan Jabar dipastikan lolos ke putaran delapan besar dengan status juara grup hasil dari dua kali menang (1-0 atas Sumsel dan 2-1 atas Banten). Ditemui usai peertandingan, Kepala Pelatih Sepak Bola Banten Wawan Hermawan mengaku kecewa. Ia mengakui anak asuhnya lengah di detik-detik akhir jelang pertandingan bubar. “Inilah pertandingan sepakbola. Semua masih bisa terjadi sebelum wasit meniup peluit bertanda pertandingan selesai. Kelengahan sedikit harus dibayar mahal dengan kekalahan. Di 30 detik terakhir membuyarkan poin yang sudah didepan mata," ujar Wawan. "Saya akui penampilan anak-anak di babak pertama sangat buruk. Mungkin ini karena laga perdana, jadi masih demam panggung. Babak kedua kita mulai bangkit tapi detik-detik akhir kita lengah,” kata Wawan kepada wartawan di Stadion Pandanaran, Wujil, Kabupaten Semarang, Rabu (13/9) sore. Wawan menambahkan, kekalahan atas Jabar tidak harus diratapi. Timnya harus bangkit untuk menghadapi laga kedua dengan Sumsel. “Kemenangan atas Sumsel wajib hukumnya. Kalau ingin lolos, ya kami harus menang. Saya yakin kita bisa lolos mendampingi Jabar. Kami sudah mempelajari pola dan startegi yang dimiliki Sumsel. Insya Allah kita bisa mengatasinya,” imbuhnya. Asisten Pelatih Sepak Bola Banten Zul Handika Batubara menyatakan, seharusnya Banten bisa menang atas Jabar bila dua peluang yang seharusnya menjadi gol mampu dimaksimalkan. “Dewi fortuna belum berpihak kepada kita. Tidak ada yang harus disesali, kita masih memiliki kans untuk lolos. Finishing akan kami perbaiki agar saat menghadapi Sumsel bisa maksimal,” ucapnya singkat. (apw/rbnn)
Sumber: