Modal Religius dari Cilegon United

Modal Religius dari Cilegon United

PERTANDINGAN Persita kontra Cilegon United (CU), 22 Agustus lalu menghadirkan dua sisi pembelajaran yang bagus buat penggawa tim Ungu jelang laga pamungkas Grup 2 menghadapi Perserang, 12 September ini. Pertama, adalah soal semangat bertanding sedang yang kedua adalah soal konsentrasi dan fokus selama laga. Soal semangat bertanding pemain, Pelatih Persita Bambang Nurdiansyah melihat ada modal religus yang dimiliki pemain asuhannya saat mampu keluar dari tekanan tertinggal 1-0 dan akhirnya bermain imbang 1-1. Modal semangat religius yang dimaksud pria kelahiran Banjarmasin tersebut adalah segala usaha dan semangat tinggi yang dilakukan pemain di lapangan tak akan berbuah positif jika pemain dan tim tak berdoa dan menjalankan ibadah. "Tengok saja pertandingan lawan CU, pertandingan diprotes pemain CU karena sudah lewat dari masa injury time dan pemain mengerahkan kemampuan terakhir dan Alhamdulillah kami menang. Meski diprotes tapi semua sudah ada Yang Mengatur, kita manusia hanya bisa berusaha dan berdoa," tegas Banur, sapaan Bambang Nurdiansyah. Semangat inilah yang diingatkan Banur untuk diterapkan oleh pemainnya jelang menghadapi Perserang di Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang, besok sore. Doa pemain secara individu dan tim, keluarga, pelatih, pengurus dan manajemen adalah yang paling mungkin mendongkrak semua kemampuan yang telah dilatih hampir selama dua pekan ini. "Alhamdulillah selama saya melatih disini suasana religius tim terjaga, ini (ibadah, red) sangat membantu kami dalam beberapa pertandingan yang sulit," ungkap Banur. Sedang pengalaman berharga kedua yakni soal konsentrasi dan fokus sepanjang laga, Banur meminta merubah mindset atau pola pikir soal kebutuhan poin untuk lolos. Pemain diminta untuk tetap konsentrasi dan fokus pada target awal yakni menang. "Tidak boleh ada dalam pikiran pemain kami hanya cukup seri untuk bisa lolos, itu bahaya. Itu harus dihilangkan, namun kami juga meminta ini tak membebani pemain dalam bertanding seperti saat menghadapi CU," ucap Banur. Ini dikatakan Banur, karena yang saat ini dalam tekanan wajib menang adalah Perserang bukan Persita. Oleh karena itu Egi Melgiansyah diminta konsentrasi dan fokus untuk bermain sebaik-baiknya untuk bisa memenuhi target menang. Konsentrasi dan fokus pada pertandingan juga dibutuhkan tim Ungu untuk mengatasi tekanan non teknis pada pertandingan nanti. Perserang yang berjuang untu lolos ke babak 16 besar pasti akan mendapat dukungan penuh dari suporternya. "Tekanan pada pemain dan yang terlibat didalamnya termasuk perangkat pertandingan (wasit, red) diprediksi bisa membuat pertandingan menjadi keras dan laga yang sulit. Makanya, butuh konsentrasi dan fokus untuk menghindari dari keputusan perangkat pertandingan yang berbeda dari aturan dan tekanan pemain lawan yang menyulut emosi dan pelanggaran," jabar Yudhi Suryanthara Manajer Tim Persita. (apw)

Sumber: